“Data saat ini IR (Incident Rate) TBC mencapai 312 per 100 kepala keluarga, dan AK (Angka Kematian) akibat TBC sejumlah 34 kasus per 100 kepala keluarga,” bebernya.

Indira berharap, sosialisasi dan edukasi hingga ke tingkat kelurahan, mampu memperluas pemanfaatan pelayanan pencegahan dan pengobatan TBC yang bermutu sebagai upaya promosi kesehatan kepada masyarakat.

Dengan menyebarluaskan informasi yang benar dan rinci mengenai TBC secara massif, sehingga mampu tercapainya perubahan perilaku masyarakat di tengah masyarakat dalam pencegahan dan pengobatan TBC.

“Tentunya sangat dibutuhkan pelibatan tokoh masyarakat, tokoh agama bahkan influencer di media sosial,” ujarnya.

Menyebarnya informasi yang benar, dan edukasi mengenai TBC dengan layanan yang sesuai standar diyakini Indira mampu mempercepat target eliminasi TBC di tahun 2030.

Apalagi jika dibarengi dengan pelibatan masyarakat dengan memberikan dukungan bagi pasien TBC untuk berobat hingga tuntas tanpa melekatkan stigma dan bersikap diskriminatif pada penderita TBC.