Eliminir Stunting di Lokus Program, Dinas PPKB Jeneponto Gelar Edukasi 1000 HPK
JENEPONTO, MATA SULSEL – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PP dan KB) gelar Edukasi 1000 HPK bagi Ibu dan Keluarga di Lokus Stunting Kelurahan Tolo Selatan, Kecamatan Kelara, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan, Sabtu (19/06/2021).
Masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) terdiri atas 270 hari selama kehamilan dan 730 hari pada dua tahun pertama kehidupan anak.
Masa 1000 HPK dimulai sejak pertama kali terjadinya pembuahan, atau terbentuknya janin dalam kandungan, hingga anak berusia 2 tahun.
“Momen ini merupakan waktu yang tepat untuk membangun fondasi kesehatan jangka panjang. Membentuk gaya hidup sehat dan memenuhi asupan nutrisi seimbang sebaiknya diterapkan sejak awal masa kehamilan. Hal ini dapat mencegah anak mengalami kekurangan gizi, tubuh pendek, diabetes, dan obesitas.”ujar Kabid Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Taufik, SE.
Taufik menyebutkan kegiatan ini dimaksudkan agar sasaran utamanya ibu dan keluarga dapat mencegah stunting sejak dini dengan angka kasus di Tolo Selatan mencapai sekitar 30 BALITA (Bayi di Bawah Lima Tahun). Tugas berikutnya, seluruh elemen masyarakat diharapkan bersatu padu bergerak melakukan pencegahan dan penanganan hingga dapat mengeliminir kasus stunting menuju pada angka nihil.
Salah satu tanda fisik yang dapat dikenali pada bayi stunting adalah ukuran tubuh. ”Pendek itu belum tentu stunting tapi stunting itu sudah pasti pendek”, demikian pemaparan disampaikan Arman Ampo selaku bagian penyelenggara dalam rilisnya di Kelurahan Tolo Selatan, Kecamatan Kelara, Senin (21/6/2021).
Kemudian, Taufik yang mewakili Kepala Dinas PP dan KB didampingi Jabbar, S.Sos Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) PP dan KB Kecamatan Kelara bersama Lurah Tolo Selatan, pada sambutan acara menyampaikan kegembiraannya setelah mengetahui pencapaian positif yang cukup signifikan.
“Kabupaten Jeneponto berhasil naik peringkat dari peringkat 23 sebelumnya menjadi peringkat 15, rampung pendataan keluarga tingkat Provinsi SulSel. Selanjutnya kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kelancaran pendataan tersebut.”sambut Taufik.
Pada kegiatan edukasi dalam rangka mengentaskan stunting di Kabupaten Jeneponto dengan pelibatan stakeholder, penyelenggara acara menghadirkan dua Nara Sumber dengan latar belakang berbeda; Nara Sumber Teknis oleh Ibu Ratu dan Nara Sumber Pencerahan Keagamaan oleh Ketua Umum Dewan Pengurus Daerah Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (DPD-BKPRMI) Ustad Suardi A. Kahar.
Ketua BKPRMI Jeneponto, Suardi A Kahar yang tampil dengan performa terbaiknya, menyampaikan pesan-pesan agama mengenai pengentasan stunting, pembiasaan hidup bersih dan sehat serta bagaimana memilih makanan dan minuman yang baik dengan mengutif beberapa ayat dalam al-Qur’an dan Hadits melalui pendekatan Kearifan Lokal.
Salah satu ayat yang dikutif Ustad Suardi dengan pendekatan kearifan lokal“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka…”(QS. An-Nisa: 9). (*)