2006 setelah meraih gelar dari Universitas Asia Pasifik Ritsumeikan di Jepang, Emil Dardak melanjutkan karir di bidang energi sektor project baik di bidang infrastruktur, maupun finance.

Sebagai seorang profesional, Emil Dardak tak pernah berpikir menjadi kepala daerah hingga pada muncul tokoh-tokoh inspiratif seperti Jokowi, Ridwan Kamil, Bima Arya, hingga Danny Pomanto.

“Pak Jokowi maju di DKI pada 2012, itu fenomenal. Dulu kita tidak kepikiran maju kepala daerah karena agak beda antara politik pilkada dengan kita yang bekerja profesional,” ungkapnya.

Kemunculan Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjabat sebagai Presiden Indonesia membuka ketertarikan orang tentang kepala daerah.

Hingga di tahun-tahun berikutnya muncul tokoh seperti Ridwan Kamil yang menjadi Wali Kota Bandung, Bima Arya Wali Kota Bogor, dan Moh Ramdhan Pomanto Wali Kota Makassar.

“Berurutan ada tokoh-tokoh luar biasa yang kemudian masuk. Jadi saya juga terinspirasi. Ternyata ada ruang bagi kita yang selama ini merasa tidak ada tempat di politik untuk mengabdi sebagai kepala daerah, sebagai bupati atau wali kota,” beber Emil Dardak.

Sehingga 2015 Emil Dardak memutuskan maju dan menjadi Bupati Trenggalek, dan 2018 kembali mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur mendampingi Khofifah Indar Parawansa dan menjabat hingga saat ini.

“Itu tadi kisah saya yang jalurnya teknokrat kemudian tiba-tiba terjun ke politik. Jadi Kang Bima Arya punya ceritanya sendiri dan Pak Danny Pomanto punya ceritanya sendiri, tapi mereka berdua adalah inspirasi saya,” jelasnya.

Sementara itu, Danny Pomanto bercerita sebelum menjabat wali kota ia adalah seorang arsitek dan konsultan empat wali kota.

Saat menjadi konsultan wali kota hanya 30% ide yang bisa diimplementasikan sehingga tertarik maju menjadi kepala daerah dengan harapan 100% ide yang dituangkan dapat diimplementasikan untuk kemajuan sebuah kota.

Ibaratnya, jika di luar politik hanya bisa menanam satu pohon maka jika masuk ke dunia politik bisa menanam berjuta pohon untuk banyak orang.

“Sebaik-baik manusia yang bermanfaat bagi orang lain. Politik itu jalannya, karena secara masif dengan kebijakan membuat jariyah yang bisa kita tanam untuk rakyat,” tutup Danny Pomanto.