JENEPONTO, MATASULSEL — Kabupaten Jeneponto kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional dengan empat inovasi pelayanan publik yang berhasil lolos seleksi administrasi dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2025.

Keberhasilan ini diumumkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) melalui surat resmi bernomor B/174/PP.00.05/2025.

Inovasi yang lolos seleksi tersebut adalah:
1.Kelompok Andalan Siswa Pemantau Minum Tablet FE (Kelas Smile) Puskesmas Binamu Kota, Inovator : Imran Rosady.
Fokus Meningkatkan literasi kesehatan remaja dan pencegahan anemia melalui partisipasi aktif siswa.

2.Sistem Informasi Pengujian Kendaraan Bermotor Berbasis Metode Notifikasi (SIPASMI) Bahagia. Pelaksana Dinas Perhubungan, inovator Aspa Muji.
Fokus digitalisasi layanan pengujian kendaraan bermotor yang responsif dan efisien.

3.Cegah Stunting dan Wasting dengan Gizi Adekuat melalui ASI dan MP-ASI Anak Riang dan Aktif (Cess Gammara), Pelaksana RSUD Lanto Daeng Pasewang, inovator dr. St. Pasriany.
Fokus Pencegahan stunting dan wasting sejak dini berbasis pemberdayaan keluarga.

4.Jaring Smart, pelaksana Dinas Kesehatan, inovator Syusanti A Mansyur.
Fokus Pendidikan kesehatan reproduksi dan pembentukan generasi sadar gizi.

Sebagai mana diketahui bahwa Bupati Jeneponto, Paris Yasir, memimpin langsung pengajuan inovasi ini melalui aplikasi Sinovic awal bulan Juni lalu. Ia menegaskan pentingnya inovasi dalam pelayanan publik. “Kompetisi ini tidak hanya akan mengangkat nama daerah di kancah Nasional tetapi yang paling penting adalah kemanfaatan untuk kesejahteraan masyarakat” Ujarnya.

Pendamping inovasi, Rahman Ramlan, yang juga sebagai konsultan inovasi provinsi Sulawesi Selatan, menyatakan bahwa keberhasilan ini mencerminkan arah kebijakan yang semakin progresif, di mana inovasi menjadi kebutuhan strategis untuk menghadirkan pelayanan publik yang adaptif dan solutif.

Siti Meriam, Kabag Organisasi Setda Kabupaten Jeneponto, menjelaskan bahwa ribuan proposal inovasi diajukan setiap tahun, namun hanya sedikit yang berhasil melaju ke tahap berikutnya. “Kami berharap keempat inovasi ini tidak hanya bersaing di tingkat nasional, tetapi juga menjadi role model dalam praktik pelayanan publik yang berdampak nyata,” ujarnya.

Keberhasilan Kabupaten Jeneponto dalam KIPP 2025 menunjukkan bahwa semangat inovasi telah tumbuh dan mengakar kuat di birokrasi daerah. Inisiatif-inisiatif ini adalah contoh nyata bagaimana inovasi dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Dengan dukungan yang tepat, inovasi ini diharapkan akan terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar di masa depan.