JENEPONTO – Tanggal 27-29 Agustus 2024, tahapan pendaftaran calon bupati dan wakil bupati di Kabupaten Jeneponto berlangsung di KPU. Empat pasangan calon, yaitu Paris-Islam dengan tagline “PASMI di Hati,” Efendi-Andry dengan “EAM AAB Jeneponto Bangkit,” Sarif-Qalby dengan “MSP-Qalby Maju Bersama,” dan Karlos-Syafruddin dengan “Kabar Baik Barakka,” resmi mendaftarkan diri. Proses ini bukan hanya sebuah formalitas, tetapi juga mencerminkan berbagai strategi yang digunakan oleh masing-masing calon.

Berikut Enam fakta viral kesamaan keempat pasangan calon saat mendaftar ke KPUD Jeneponto Rabu dan Kamis 28-29 Agustus 2024, berikut Ulasannya.

1.Kekuatan Massa sebagai Indikator Kemenangan
Salah satu kesamaan yang mencolok di antara keempat pasangan calon adalah penekanan pada kekuatan massa. Dalam konteks politik, kehadiran dukungan massa saat pendaftaran menjadi simbol legitimasi dan kekuatan. Setiap calon berusaha menunjukkan bahwa mereka memiliki dukungan yang luas, dengan klaim jumlah pendukung yang mencapai puluhan ribu orang. Hal ini menciptakan persepsi bahwa calon yang memiliki dukungan besar adalah yang paling berpeluang untuk menang.

2.Mobilisasi Kendaraan dan Rekayasa Lalu Lintas
Selain massa, mobilisasi kendaraan juga menjadi indikator penting. Semua pasangan calon mengklaim mengerahkan ribuan kendaraan untuk membawa pendukung. Dalam hal ini, KPU dan kepolisian melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengalihkan arus kendaraan, menandakan bahwa mobilitas kendaraan dapat menjadi penanda kesuksesan pendaftaran. Ini menunjukkan kemampuan logistik yang baik dari masing-masing calon, yang dapat mempengaruhi citra mereka di mata pemilih.

3.Dukungan Tokoh Politik dan Masyarakat
Setiap pasangan calon juga berusaha menghadirkan tokoh politik dan tokoh masyarakat untuk memperkuat dukungan mereka. Kehadiran tokoh-tokoh ini, baik dari tingkat kabupaten maupun provinsi dan nasional, diharapkan dapat memengaruhi publik. Ini menciptakan narasi bahwa calon tersebut merupakan pilihan yang tepat dan memiliki jaringan yang luas.

4.Lokasi Pengumpulan Massa
Setiap pasangan calon memilih lokasi pengumpulan massa yang strategis. Titik kumpul seperti masjid, alun-alun, dan rumah bersejarah menjadi simbol pergerakan mereka. Pemilihan lokasi ini tidak hanya berkaitan dengan logistik, tetapi juga dengan makna simbolis yang dapat menarik perhatian masyarakat.

5.Hiburan Rakyat sebagai Daya Tarik
Pendaftaran di KPU dimaknai sebagai deklarasi pasangan calon, di mana mereka berusaha menggaet simpati pemilih. Oleh karena itu, mereka menggelar panggung hiburan rakyat untuk menarik massa. Jumlah penonton yang hadir menjadi indikator popularitas dan kesuksesan masing-masing calon, menciptakan suasana yang meriah dan menarik perhatian.

6.Pemberitaan dan Media Sosial
Terakhir, pemberitaan di media dan media sosial memainkan peran penting dalam membentuk opini publik. Pasangan calon yang paling banyak diberitakan di media sosial sering kali dianggap sebagai yang paling sukses. Status dan konten yang viral dapat memengaruhi persepsi pemilih, menjadikan media sebagai alat yang efektif untuk memperkuat citra calon.

Pendaftaran calon bupati dan wakil bupati di Kabupaten Jeneponto tidak hanya sekadar proses administratif, tetapi juga merupakan ajang untuk menunjukkan kekuatan dan strategi masing-masing calon. Dengan memanfaatkan kekuatan massa, mobilisasi kendaraan, dukungan tokoh, lokasi strategis, hiburan rakyat, dan media sosial, para calon berusaha membangun citra positif dan menarik perhatian pemilih. Dalam konteks ini, setiap elemen yang diperhatikan dapat menjadi penentu dalam meraih kemenangan dalam pemilihan mendatang.