Leonardo juga menjelaskan, bahwa Masalah ini sudah terjadi beberapa kali, dan seharusnya pemerintah sejak awal melakukan pertemuan dan mediasi terhadap warga yang terlibat konflik, tuturnya.

Dari total 21 orang korban, tambah Leonardo, terdapat 8 orang balita, 3 anak anak, dan 10 orang dewasa, dimana 5 unit rumah dibakar oleh massa dan 1 unit motor, ujar perwira berpangkat 2 melati ini.

Diketahui, sampai saat ini Tim dari Polsek Towuti bersama jajaran Polres Lutim masih melakukan pencarian terhadap beberapa pelaku penganiayaan dan massa yang melakukan pembakaran.

Dari hasil olah TKP di tempat kejadian, Pihak Polres Lutim sementara menyimpulkan perkara yang terjadi diantaranya, penganiayaan sehingga menimbulkan korban jiwa, pengrusakan rumah dengan menggunakan alat berat, serta aksi pembakaran yang dilakukan oleh massa. (A.T)