“Jika dengan cara inseminasi buatan kita lakukan melalui transfer embrionya. Kami memiliki embrio in vitro di lab, dan beberapa sudah berhasil salah satunya ada di Enrekang sebanyak 3 ekor,”papar Prof.Hery.

Sementara itu, Kadis Pertanian Hasbi S.STP menyampaikan bahwa IPM Takalar yang berada pada posisi dibawah sehingga program satu sapi satu KK merupakan salah satu upaya pemerintah meningkatkan IPM Takalar dengan cara meningkatkan daya beli masyarakat.

Hingga tahun 2019 total sapi indukan yang dibagi pemerintah kepada keluarga kurang mampu mencapai 3085 ekor sapi dan ditargetkan tahun ini akan terealisasi hingga 6000 ekor.

“Olehnya itu, Kami ingin mendengarkan masukan dari Fakultas Peternakan Unhas ini mengenai metode pengembangbiakkan sapi kembar tersebut, barangkali ada teknologi untuk menghasilkan sapi kembar, untuk menambah populasi sapi kita di Takalar. Ini juga merupakan tantangan dari Bapak Bupati Takalar untuk menghadirkan sapi kembar,”papar H.Hasbi.

FGD tersebut juga diikuti oleh Ketua Tim Penggerak PKK Takalar Dr.Irma Andriani, S.Pi, M.Si bersama dengan Kepala Bappeda Takalar Ahmad Rivai.(*)