Kedua buku tersebut adalah “Ekonomi Komunitas Pesisir dan Penguatan Usaha Rumput Laut” karya Dr. H. Saripuddin D., S.Pd., S.E., M.M. yang menyoroti potensi ekonomi masyarakat pesisir berbasis kelautan, serta buku “Menjaga Warisan Leluhur: Kisah Tradisi dan Kearifan Lokal Turatea” karya Bachtiar Adnan Kusuma, yang mengangkat nilai-nilai kearifan lokal dan tradisi masyarakat Jeneponto.

Peluncuran kedua buku ini mendapat apresiasi tinggi dari para peserta festival. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Jeneponto menyebut, kegiatan bedah dan launching buku merupakan langkah nyata dalam menumbuhkan ekosistem literasi daerah serta mendorong lahirnya penulis-penulis baru dari Jeneponto.

“Festival literasi bukan hanya tentang membaca dan menulis, tetapi juga tentang merayakan karya, pengetahuan, dan identitas lokal kita,” ujarnya.

Festival ditutup dengan pembagian doorprize dan hiburan rakyat yang menambah kemeriahan sekaligus mempererat kebersamaan antar peserta.

Melalui semangat Festival Literasi Jeneponto 2025, Pemerintah Kabupaten Jeneponto berharap gerakan literasi dapat terus tumbuh di setiap lapisan masyarakat — menuju Jeneponto yang bahagia, cerdas, dan gemar membaca. (Diana)