JENEPONTO – TK Citra Tunrung Ganrang, Desa Arungkeke, Kecamatan Arungkeke, dipilih menjadi lokasi digelarnya Focus Group Discussion (FGD) hari ke tiga yang mengangkat tema potensi pangan lokal sebagai makanan pendamping ASI di Kabupaten Jeneponto, Kamis (16/1/2025).

Pilihan segmen masyarakat pesisir sebagai fokus diskusi bukanlah tanpa alasan. Masyarakat pesisir memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, yang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak.

Dalam konteks pemberian makanan tambahan untuk anak usia 6-24 bulan, masyarakat pesisir menawarkan beragam bahan makanan lokal yang kaya nutrisi. Keberagaman ini mencakup hasil laut, sayuran dan buah-buahan yang dapat diolah menjadi makanan bergizi.

Namun, tantangan yang dihadapi adalah kurangnya pengetahuan dan pemahaman mengenai cara pengolahan dan pemberian makanan yang tepat.

FGD ini bertujuan untuk merumuskan rekomendasi yang dapat menjadi acuan dalam meningkatkan pola makan anak di Kabupaten Jeneponto termasuk wilayah pesisir.

Dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan lembaga swadaya masyarakat diharapkan dapat tercipta sinergi yang kuat dalam pengembangan program pemberian makanan tambahan yang berbasis pada potensi lokal.

Keterlibatan masyarakat dalam diskusi ini sangat penting, mereka adalah pihak yang paling mengenal kondisi dan kebutuhan anak-anak di lingkungan mereka.

Dengan mendengar langsung pengalaman dan kebiasaan mereka dalam memberikan makanan tambahan, rekomendasi yang dihasilkan akan lebih relevan dan aplikatif.

Selain itu, dukungan dari pemerintah daerah melalui bidang Litbang Bappeda Jeneponto menjadi kunci dalam implementasi program ini. Pemerintah harus berperan aktif dalam memberikan pelatihan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan cara mengolah bahan makanan lokal.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan masyarakat pesisir tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan gizi anak-anak mereka, tetapi juga memanfaatkan potensi lokal secara maksimal. Hal ini akan berdampak positif tidak hanya pada kesehatan anak, tetapi juga pada perekonomian lokal.

Sebagai penutup, FGD ini adalah langkah awal yang penting dalam menciptakan kesadaran dan pemahaman tentang pemberian makanan tambahan yang bergizi. Mari kita dukung upaya ini agar anak-anak di Kabupaten Jeneponto, khususnya di daerah pesisir, dapat tumbuh sehat dan kuat, dengan makanan yang kaya akan nutrisi lokal. (Oji Pajeka).