Makassar, Matasulsel – Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin menggelar kuliah tamu dengan menghadirkan pembicara Prof. Andre Renzaho dan Dr. Zulfan Tadjoeddin yang berasal dari Western Sydney University, Australia. Kegiatan yang berlangsung di Aula Fachruddin, Sekolah Pascasarjana Unhas pada Selasa, 19 Februari 2019 dihadiri oleh sekitar 150 peserta juga terselenggara atas kerja sama ALMI (Akademi Ilmuwan Muda Indonesia), Unhas SDGs Center, dan IKAMA (Ikatan Alumni Australia) Sulawesi Selatan. Acara yang dibuka oleh Dekan Pascasarjana Unhas, Prof. Jamaluddin Jompa, dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kemitraan FKM Unhas, Prof. Sukri Palutturi, SKM, M.Kes., MSc.PH, PhD tersebut diawali dengan perkenalan singkat para pemateri yang disampaikan oleh Sudirman Nasir, Ph.D. selaku moderator. Baik Prof. JJ (Panggilan akrab Prof. Jamaluddin Jompa) maupun Prof. Sukri sepakat bahwa persoalan kesehatan itu cukup kompleks dan kadang kala berkolaborasi memandang dan mensolusi sebuah persoalan dengan menggunakan pendekatan multidisiplin itu lebih kompleks dan lebih efektif daripada kita mengerjakan dan menyelesaikan masalah secara sendiri-sendiri, termasuk sektor kesehatan dan pembangunan berkelanjutan ini.

Prof. Andre Renzaho sebagai pemateri pertama membawakan materi berjudul “The Burden of Diseases in Indonesia: Progress and Challenges”. Dalam pemaparannya, Prof. Andre mengemukakan bahwa saat ini Indonesia mengahadapi beban ganda dalam persoalan kesehatan. Beban tersebut merupakan kombinasi antara keberlangsungan penyakit menular secara terus-menerus dan peningkatan angka kejadian penyakit tidak menular. Tantangan lain yang dihadapi ialah faktor sosial demografi serta cakupan jaminan kesehatan menyeluruh.

Pemateri kedua, Dr. Zulfan Tadjoeddin, membawa materi berjudul “Health – A Key Determinant of Sustainable Development Outcomes”. Pengajar Humanitarian and Development Studies ini mengawali materinya melalui pemaparan konsep dan riwayat perjalanan panjang SDGs (Sustainable Development Goals) di dunia. Sembari menunjukkan data-data kesenjangan persoalan kesehatan, Dr. Zulfan menyorot tiga isu kesehatan di Indonesia saat ini. Isu tersebut meliputi ketidaksetaraan/kesenjangan, privatisasi sektor kesehatan, dan perspektif kesehatan yang kini dijadikan komoditas oleh pihak tertentu.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Para peserta antusias bertanya tidak hanya berasal dari kalangan mahasiswa, tetapi juga akademisi hingga praktisi profesional. Kegiatan kuliah umum kemudian diakhiri dengan pemberian plakat dan foto bersama.