FKM Unhas Perkenalkan 5 Kunci Keamanan Pangan di Takalar
Takalar, Matasulsel – Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) menggelar Pelatihan 5 Kunci Keamanan Pangan yang dilaksanakan di Puskesmas Canrego, Kec. Polongbangkeng Selatan, Kab. Takalar, Sabtu, (3/11/2018). Pelatihan ini merupakan salah satu topik dari 11 topik kegiatan pengabdian masyarakat dalam rangka memeriahkan Dies Natalis ke-36 FKM Unhas.
Ketua Panitia Dies Natalis ke-36 FKM Unhas Jumriani Ansar, S.KM, M.Kes. menuturkan bahwa kegiatan ini dilakukan sebagai rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat terpadu di satu wilayah kerja Puskesmas. “Kegiatan ini dihadiri oleh panitia dies, dosen dan juga mahasiswa FKM Unhas. Dosen dan mahasiswa yang hadir lintas departemen dan dari angkatan yang berbeda. Juga hadir mahasiswa S1 dan S2”, jelas Jumriani Ansar.
Pelatihan yang dibawakan oleh Mahasiswa Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku (PKIP) FKM Unhas ini diikuti oleh para pengunjung Puskesmas Canrego. Keamanan pangan merupakan kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain, yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia. Ada 5 kunci keamanan pangan. Kunci pertama, jagalah kebersihan. Kedua, pisahkan pangan matang dengan pangan mentah. Ketiga, simpan makanan pada suhu yang sesuai. Keempat, perhatikan pengolahan bahan makanan. Kelima, gunakan air dan bahan baku yang aman.
Pada pelatihan tersebut, mahasiswa PKIP FKM Unhas melakukan games “susun langkah olah pangan”. Peserta pelatihan diminta untuk menyusun gambar sesuai dengan langkah-langkah dalam mengolah pangan yang baik dan benar. Tahapannya mulai dari dibeli, dicuci, dipotong, dimasak, hingga disajikan. “Dicuci dulu itu bahan makanan baru dipotong karena kalau dipotong dulu hilang nanti vitaminnya”, tutur Dahlia, salah satu peserta pelatihan.
Pangan yang akan dikonsumsi perlu dijaga agar selalu sehat, aman, dan halal. Oleh karena itu 5 kunci keamanan pangan yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) ini menjadi pedoman dalam menjaga keamanan pangan.
Perkenalkan Anemia Pada Ibu Hamil
Secara terpisah, satu tim pengabdian masyarakat juga melakukan penyuluhan serta pelatihan bagi ibu hamil. Judul kegiatanya yaitu “ibu cerdas, solusi tepat upaya pencegahan anemia pada ibu hamil”. Jumlah peserta ibu hamil yang hadir sebanyak 12 orang. Kegiatan ini dibawakan oleh mahasiswa Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku (PKIP) FKM Unhas. Mahasiswa PKIP memberikan melakukan edukasi bagi ibu hamil mengenai anemia, bahaya anemia pada ibu hamil, gejala-gejala anemia, dan pencegahan anemia pada ibu hamil.
Setelah memberikan materi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan umpan balik. Sesi ini untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta dari pemaparan materi penyuluhan yang telah dibawakan oleh mahasiswa PKIP. Setelah melaksanakan penyuluhan, mahasiswa juga memberikan pelatihan. Ibu hamil diberikan keterampilan untuk dapat membedakan makanan yang mengandung karbohidrat, protein serta zat besi tujuannya agar ibu hamil mampu membuat menu makanan sehat untuk dirinya selama masa kehamilan agar dapat terhindar dari anemia.
Sementara itu, dosen pendamping PKIP, Muhammad Rachmat, S.KM, M.Kes. menjelaskan pelatihan keamanan pangan dan edukasi tentang anemia pada ibu hamil memiliki keterkaitan yang kuat. “Dua kegiatan ini sangat penting. Kita berharap masyarakat tahu dan terampil dalam menerapkan kunci keamanan pangan. Sementara bagi ibu hamil mampu mengenali pangan lokal yang kaya zat besi sehingga terhindar dari anemia. Salah satu sumber zat besi dengan konsumsi daun kelor yang banyak dijumpai di kampung”, harap Muhammad Rachmat.