Forum Siaga Beri Masukan untuk NH-Aziz, Prof Amran : Bukan Kegiatan Politik!
Makassar, Matasulsel – Sebanyak 500 guru besar dan akademisi senior berkumpul dalam Focus Group Discussion (FGD) di Hotel Singgasana Makassar, Selasa, 12 Desember. Ratusan ‘orang pintar’ tersebut memberikan saran dan masukan terkait visi misi dan program kerja pasangan Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz).
Prof Amran Razak selaku salah seorang penggagas Forum Sinergi Aktivis Antar Generasi atau Forum Siaga, menegaskan acara yang digelarnya bukanlah kegiatan politik. Malah, FGD yang menghadirkan NH-Aziz merupakan kegiatan akademik, dimana pihaknya membedah visi misi, konsep dan program kerja pasangan kandidat untuk peningkatan kesejahteraan.
“Saya tegaskan, ini bukan kegiatan politik. Malah, ini kegiatan akademik. Saya bersama tim tujuh mempertaruhkan jabatan saya selaku guru besar dan pegawai,” kata Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (Unhas) itu.
Menurut Prof Amran, pihaknya bersedia menghadiri acara FGD bersama NH-Aziz lantaran menilai pasangan kandidat tersebut merupakan sahabat. Kedua tokoh nasional asal Sulsel itu memang dikenal dekat dengan sejumlah profesor dan akademisi senior. “NH-Aziz adalah sahabat. Dan sahabat itu lebih kental dengan politik,” ucapnya.
Lebih jauh, Prof Amran menambahkan acara FGD malam ini terbilang spesial lantaran sesuai target pihaknya berhasil mendatangkan 500 guru besar dan akademisi senior. Mereka berasal dari berbagai perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta swasta. Ditegaskannya pula tidak ada sekat atau sekterian kelompok dalam kegiatan itu.
“Semuanya berkumpul untuk kebaikan. Kami ingin membantu siapa saja yang mau berbuat untuk Sulsel. Saat ini, ya orang yang mau menerima gagasan kami adalah NH-Aziz,” ucap pria berkepala plontos tersebut.
Pertemuan ratusan ‘orang pintar’ itu digagas oleh Tim Tujuh dari berbagai komponen kampus. Para inisiator Forum Siaga antara lain yakni Prof Amran Razak, Prof Syamsul Bachri, Prof Jasruddin, Prof Hasnawi Haris, Dr Muhammad Sabri Abdul Rauf, Drs Nur Azis Thalib dan Dr Andi Niniek F Lantara. (***)