Setiap penulis harus memiliki inspirasi dan motivasi dalam menulis, dan salah satu sumber untuk mendapatkan inspirasi dan motivasi adalah membaca sejarah dan nukilan serta nasehat para ulama.

“Sebagaimana perkataan Imam al-Hasan al-Bashri bahwa ditimbang tinta pena ulama dengan darah para syuhada, maka akan lebih berat tinta para ulama atas darah para syuhada. Juga Sayyid Qutub berkata bahwa satu peluru hanya bisa menembus satu kepala. Tetapi, satu tulisan bisa menembus seribu atau lebih kepala,” pungkasnya.

Di akhir materinya Akbar menyampaikan sejarah para ulama dan cendekiawan muslim atas karya-karya dan semangat mereka dalam menulis, yang sampai hari ini tulisan dan karya mereka dapat kita pelajari dan mengambil manfaat darinya.

“Ibnu Al-Jauzi berkata ‘Aku menulis dengan jari-jemariku 2.000 jilid. Telah bertaubat melalui kedua tanganku 100.000 orang dan telah masuk Islam dengan tanganku 20.000 (Tadzkirah al-Huffadz : 4/1344)’ dan Imam Bukhari terbangun sebanyak 15-20 kali dalam semalam untuk menulis ilmu yang terbenak dalam pikirannya, dan masih banyak lagi ulama yang memiliki karya besar seperti Imam Ibnu Aqil yang menulis Kitab Al Funun sebanyak 800 jilid,” tutupnya.

Reporter: Heriadi
(Wartawan Mujahid Dakwah)