Gelar Kursus Kilat, Aksara Merdeka Hadirkan Penulis Muda Sebagai Pembicara
Makassar, Matasulsel – Bertempat di Warkop Bomass, Jalan Skarda N1, Makassar, Kamis malam (16/11/2017). Komunitas pegiat literasi Aksara Merdeka kembali menggelar Kursus Kilat Menulis Novel yang diikuti peserta dari berbagai profesi dan usia.
Kegiatan kolaborasi bulanan yang digagas UKM Mart Tidung ini menghadirkan Hardy Zhu sebagai narasumber yang juga penulis novel.
Dalam kesempatannya, Penulis novel ‘beda tapi cinta’ itu turut berbagi tips dalam kepenulisannya.
“jika kita ingin mengemas cerita novel kita menarik di mata pembaca, maka kita harus menetapkan 4 poin pokok dalam kerangka kepenulisan. Pertama ide, kedua tokoh, ketiga konflik dan yang terakhir adalah ending. Empat poin di atas adalah pondasi awal sebelum kita mulai menulis novel,” ucapnya
Dirinya juga menerangkan bahwa dari ide pula pembaca dapat menemukan maksud dan tujuan cerita kita. Tokoh dibutuhkan sebagai lakon dalam sebuah cerita.
“Konflik harus dibangun sebaik dan serapi mungkin agar cerita kita lebih berwarna. Sementara ending adalah bagian akhir cerita yang menentukan keadaan tokoh dalam cerita. Semakin kuat konflik yang terbangun dalam cerita, semakin menarik pula karya kita untuk dibaca,” lanjutya.
Penulis muda itu juga menambahkan, proses menulis memang tidak gampang. Jadi bisa dimulai dengan menulis 5 halaman setiap hari, atau bisa juga kita tetapkan target mingguan. Karena sepanjang perjalanannya menulis sampai sekarang, Ia tidak bisa menyelesaikan tulisan dalam sekali duduk.
“Selain dari 4 poin pokok di atas, tentunya lingkungan sekitar juga sangat berpengaruh dalam proses menulis. Dengan terlibat di kelompok-kelompok menulis, ikut ambil bagian dalam komunitas literasi dan giat menunjungi pustaka baca, tentu akan sangat menunjang proses kita menyelesaikan naskah cerita,” pungkasnya.
Lebih lanjut Ia mengungkapkan, kursus kilat seperti ini sebenarnya cukup membantu untuk kawan-kawan yang baru belajar menulis novel. Tapi harus juga terus berproses secara bertahap supaya kreativitas menulis novel bisa berkembang, dan pastinya semakin cantik konflik yang terbangun di dalamnya.(*)
Penulis: Bang O (Pendiri Aksara Merdeka)