Makassar, Matasulsel – Bentuk kepedulian lingkungan dan kesadaran akan menjaga kesehatan sekitar harus ditanamkan dalam diri Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), dalam hal ini salah satu solusinya adalah memulai untuk mengedukasi WBP untuk memisahkan sampah-sampah organik dan anorganik sebelum berakhir di tempat sampah.

Tentunya hal ini didukung dengan peran WBP dalam penyadaran dan penyelenggaraan kepedulian lingkungan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Makassar, serta perubahan mindset WBP yang melihat sampah menjadi sumber penghasilan hingga menambah wawasan wirausaha WBP akan mengolah sampah.

Sejalan dengan tujuan tersebut, Kantor Kecamatan Rappocini menggelar pelatihan pengolahan sampah organik dan anorganik di Lapas Kelas I Makassar. Kamis (10/10/19). Kegiatan yang dibuka dengan sambutan Kepala Bidang Kegiatan Kerja Lapas Kelas I Makassar sekaligus mewakili Kepala Lapas Kelas I Makassar, La Ludi mengakui kegiatan pelatihan ini sebagai bentuk program peduli lingkungan dan pembangunan bank sampah di Lapas Kelas I Makassar.

“Kami sampaikan bahwa peserta yang ikut dalam kegiatan ini merupakan wbp yang akan menjadi laskar dari bank sampah Lapas Makassar nantinya, dan program-program edukasi seperti ini saya rasa perlu untuk Lapas Makassar yang menjulur pada program peduli lingkungan dan wirausaha” ucap La Ludi

Lebih lanjut Hamri Haye selaku Camat Rappocini mengapresiasi respon cepat dari Kalapas Makassar, ia mengatakan bahwa respon yang diberikan sangat cepat dan telah di acc oleh Kalapas hal ini merupakan tantangan untuk merespon kembali dengan cepat serta mewujudkan Lapas Kelas I Makassar menjadi Lapas Zero Sampah.

“Kami selaku pemerintah kecamatan sangat mengapresiasi dan salut terhadap respon cepat, baru minggu lalu kami berdiskusi dan sudah direspon, tentunya ini menjadi tantangan juga bagi kami bagaimana merespon balik apa yang menjadi keinginan dari Bapak Kalapas mewujudkan Lapas Makassar menjadi percontohan atau badan project zero sampah, kami sangat antusias dan mengfasilitasi segala sesuatu project ini” kata Hamri.

Kegiatan ini dilanjutkan dengan materi pelatihan yang dibawakan oleh Saharuddin Ridwan Selaku Ketua Sosialisasi Bank Sampah Indonesia, yang dimana ia menjelaskan penting penyortiran sampah sebelum melakukan pengolahan sampah diantaranya menjadi pupuk kompos atau sampah anorganik yang akan disetor ke Bank Sampah Lapas Kelas I Makassar.

“Kenapa karena kita paham bahwa di lapas ini banyak wbp yang butuh pembinaan, dan salah satu yang bisa kita terapkan adalah bagaimana kita membina WBP untuk mengelola sampah organik dan anorganiknya, dimana dalam penyelenggaraan kegiatan ini WBP akan mendapatkan tiga nilai yaitu, nilai lingkungan, nilai sosial, dan nilai ekonomi” tutur Saharuddin Ridwan