Jakarta, Matasulsel – Ketua Umum Perhimpunan Insinyur Indonesia (PII) Pusat, Dr. Ir. Heru Dewanto kembali mengundang para pengurus pusat untuk mengadakan rapat pleno dan buka puasa bersama di Universitas Esa Unggul, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Rapat pleno ini juga dilanjutkan dengan acara buka puasa bersama pengurus PII Pusat yang dihadiri setidaknya 40 pengurus inti dari berbagai bidang dan komisi.

Ir. Heru menyampaikan bahwa setiap 3 bulan pengurus diharapkan menyampaikan update terkait isu-isu kontemporer di bidang atau sektor/subsektor masing-masing.

“PII diharapkan memberikan rekomendasi atau solusi-solusi terkait permasalahan atau isu-isu terkini kepada pemerintah. Studi tentang pemindahan ibukota misalnya adalah ranah dari bidang pengembangan kawasan, perkotaan dan perumahan bekerjasama dengan bidang terkait lainnya menyiapkan rekomendasi dan diserahkan kepada pemerintah untuk bisa mengambil keputusan yang tepat dan terukur,” ujarnya, Jumat, 24 Mei 2019.

Rapat Pleno PII Pusat
Sementara itu, Ir. Teguh Haryono selaku Sekjen PII Pusat mengingatkan kepada pengurus bahwa di bulan September 2019 ini, PII akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Conference of ASEAN Federation of Engineering Organization (CAFEO-38) di Jakarta adalah tempat bertemunya para Insinyur di kawasan Asia Tenggara.

Bidang Sumber Daya Mineral diwakili oleh Prof. Irwandy Arif dan Ir. Tino Ardhyanto memberikan update terbaru tentang wajah pertambangan di dunia termasuk tantangan dan hambatan yang dihadapi saat ini seperti isu tentang ijin-ijin pertambangan yang masih perlu dibenahi, good mining practice dan peningkatan nilai tambah komoditas pertambangan.

Ir. Jarman Sudimo Ketua Bidang Energi dan Kelistrikan memberikan update sektor ketenagalistrikan secara umum di Indonesia dan isu-isu kontemporer yang jadi perbincangan hangat di sektor ini.

Peserta Rapat Pleno PII Pusat
Ir. Yaya Supriyatna mewakili Bidang Rekayasa dan Konstruksi memberikan update tentang progress sinkronisasi Peraturan Pemerintah No.25/2019 tentang Keinsinyuran dan PP baru yang akan dikeluarkan mengatur tentang Jasa Konstruksi
“PII Pusat saat ini setidaknya memiliki 15 bidang yang merefeksikan sektor dan subsektor yang ada di Indonesia,” ujarnya.

Ir. Kiki Taher Ketua Komite Komunikasi, Media dan Penghargaan dalam paparannya menyebutkan bahwa Persatuan Insinyur Indonesia dalam perspektif media sosial harus lebih giat lagi di dalam membumikan keinsinyuran.

“Konten maupun isi pemberitaan tentang insinyur dan keinsinyuran perlu lebih dibumikan lagi,” paparnya.

Sementara Ir. Eka Suharto Ketua Komite Keanggotaan dan Registrasi memberikan update tentang Sistem Manajemen Informasi Persatuan Insinyur Indonesia (SIMPONI) apa yang sudah dicapai dan hal-hal apa saja yang masih perlu diselesaikan.

Hadir juga beberapa pengurus bidang dan komite antara lain Bidang Rekayasa Konstruksi diwakili oleh Ir. Brawijaya, Ph.D , Komite Pendidikan dan Pelatihan diwakili oleh Ir. Andi Taufan Marimba dan Ir. Habibie Razak, Komite Pengembangan organisasi, Dr. Ir. Qiqi Asmara, Komite Akreditasi dan Sertifikasi Ir. Handoko, Wakil Bendahara Dr. Ir. Arlan Septia, Direktur Ekesekutif Ir. Faizal Safa, Ir. Rudianto Handojo, Badan Pelaksana PKB Ir. Anita Tambing, Wakil Direktur LSKI Ir. Bambang Priatmono dan rekan rekan pengurus lainnya. (*)