Wajo, Matasulsel – Gangguan terhadap pasangan Amran Mahmud-Amran SE (PAMMASE) tak menciutkan nyali para pendukungnya jelang pencoblosan Pilkada Wajo 2018.

Begitupun dengan berbagai serangan yang dialamatkan kepada pasangan nomor urut 1. Bagi mereka, intimidasi oleh oknum aparat pemerintahan justru memperkuat pilihan mereka untuk total memenangkan PAMMASE.

“Semakin tinggi batang pohon, semakin keras angin menerpanya. Namun akarnya semakin kuat mencengkram bumi. Semakin tinggi PAMMASE, semakin kuat isu yg menerpanya. Namun pesonanya semakin kuat mencengkram hati rakyatnya,” tulis warga Wajo melalui akun Facebooknya, Andi Erfan Saputra.

Kalimat di atas adalah pernyataan Amran Mahmud dalam berbagai kampanye tatap muka bersama warga. Amran Mahmud seakan mengajak pendukungnya untuk tetap tegar atas “goyangan” yang terjadi.

“Kalimat yang sangat membakar semangat dari beliau (Amran Mahmud). Coblos nomor 1,” tulis Andi Erfan Saputra.

Setali tiga uang, totalitas yang sama demi PAMMASE turut disampaikan warganet lainnya. Pilihan nomor 1 sudah harga mati.

“Sangadi cappa kawali cukkei atikku nalesse fole akki nomoro seddi,” tulis Cal Silawata dalam akun Facebooknya.

Bukan hanya itu, baik di media sosial, maupun di setiap kegiatan, sejumlah komunitas mempertegas sikapnya. Mereka memberi penekanan jika rakyat berada dibarisan PAMMASE.

“Jangan pernah takut, karena rakyat selalu bersama PAMMASE,” tegas Ambo Ala, warga di Kecamatan Tempe menyemangati pasangan yang dikenal merakyat, sederhana dan religius itu.

Diberitakan sebelumnya, Tim Hukum PAMMASE meminta kepada segenap tim simpatisan dan pendukung PAMMASE untuk saling menjaga dan tetap tenang tidak mudah terpancing dengan dinamika politik saat ini.

“Kami selaku pengacara PAMMASE meminta kepada tim untuk tetap menahan diri dan menjaga pesta demokrasi ini sehingga bisa berjalan aman dan damai sebagaimana harapan kita bersama,” ucap Ketua Tim Hukum PAMMASE, Azis Pangerang pekan lalu. (*)