Oleh : Jay Dasrum

Jumat pagi datang dengan senyum tipis di ufuk timur Jeneponto, mengibaskan selimut kelabu malam yang perlahan menyingkir. Bukan sekadar hari biasa, bagi kami, setiap Jumat pagi adalah janji temu.

Janji temu dengan Gerakan Jumat Bersih, sebuah romantisme yang tumbuh dari hati, bukan paksaan, demi seulas senyum di wajah Jeneponto Bahagia.

Lihatlah sapu-sapu itu! Mereka bukan lagi benda mati berbulu ijuk. Di tangan-tangan tulus ASN dan warga Jeneponto, mereka menari lincah, menyibak rumput-rumput yang nakal bersembunyi di sudut-sudut trotoar, di saluran air drainase dan taman kota. Sampah-sampah yang berserakan dengan congkak, kini merangkak patuh ke dalam kantung-kantung plastik. Mereka seolah tahu, inilah saatnya mereka berbenah, kembali ke tempat yang semestinya, agar udara bisa bernapas lebih lega.

Alat-alat kebersihan pun bernyanyi riang. Keranjang sampah dan jejak sapu, menari di atas pijakannya, meninggalkan jejak yang mencerminkan keikhlasan. Bahkan, garpu sampah pun tak mau kalah, mereka ikut bergema. “Kami siap membersihkan setiap celah, demi keindahan hakiki Jeneponto!”.

Udara Jeneponto, yang semalam mungkin sedikit malas, kini terbangun dengan napas lega. Ia menghirup aroma kesegaran yang baru. Dedaunan di pohon-pohon ikut bergoyang, seolah bertepuk tangan merayakan setiap helaan napas yang lebih bersih. Mereka memandang dengan bangga pada tangan-tangan yang tak lelah bergerak, menebarkan energi positif ke seluruh penjuru, menjemput kebahagiaan.
Jumat Bersih bukan sekadar membersihkan fisik. Ia adalah hati yang bersinergi, jiwa-jiwa yang saling merangkul dalam kebaikan. Ia adalah romantisme yang terbangun dari setiap peluh yang menetes, dari setiap senyum yang terukir di wajah-wajah penuh dedikasi. Ini adalah kisah cinta kami dengan lingkungan, sebuah kisah yang tak lekang oleh waktu, karena ia bersemi dari dasar hati yang paling dalam, semata-mata untuk mewujudkan Jeneponto Bahagia.

Sebuah gagasan sederhana namun penuh nilai dari Paris Yasir dan Islam Iskandar. (*)

Jum’at 11 Juli 2025.