Oleh : Haerullah Lodji (Pegiat Taman Bacaan Masyarakat, PAJEKA TBM)

Setiap tahun, kita memperingati Hari Pers Nasional dengan harapan untuk memperkuat peran jurnalis dalam membangun masyarakat yang terinformasi dan berdaya.

Pada tahun 2025 ini, kita dihadapkan pada tantangan besar, rendahnya minat literasi di kalangan masyarakat.

Dalam konteks tersebut, peran pers dan pegiat jurnalistik menjadi semakin krusial.

Menurut data terbaru, tingkat literasi Indonesia masih berada di angka yang memprihatinkan.

Survei menunjukkan bahwa banyak masyarakat, terutama di daerah pedesaan, yang kesulitan dalam memahami informasi dasar.

Hal ini berimplikasi pada kemampuan mereka untuk berpartisipasi secara aktif dalam masyarakat dan membuat keputusan yang cerdas.

Tokoh literasi, seperti A. Mustofa Bisri, pernah mengatakan, “Literasi adalah kunci untuk membuka pintu dunia.” Namun, jika banyak orang tidak memiliki akses atau motivasi untuk membaca, maka pintu tersebut akan tetap tertutup.

Oleh karena itu, penting bagi jurnalis untuk tidak hanya menyampaikan berita, tetapi juga mendidik dan menginspirasi pembaca untuk meningkatkan minat baca.

Jurnalis memiliki tanggung jawab ganda, menyajikan informasi yang akurat sekaligus membangun kesadaran literasi.