5. Mengukir Rasa di Balik Aksara – Antologi cerpen kolaboratif yang penuh refleksi kehidupan dan perjalanan pribadi.

Kepala sekolah, Muh. Aslam Akib, mengungkapkan rasa bangganya memiliki guru yang memberikan teladan melalui karya-karyanya. Ia mengajak semua guru di SMAN 8 Jeneponto untuk mengambil inspirasi dan memulai berkarya.

“Ini adalah momen bersejarah bagi sekolah kita. Drs. Hasanuddin menunjukkan bahwa menulis bukanlah pekerjaan yang ringan, tetapi hasilnya mampu menginspirasi banyak orang. Kami berharap karya-karya ini dapat menjadi referensi dan motivasi bagi seluruh siswa dan guru,” tambahnya.

Drs. Hasanuddin, dalam penyerahannya, berharap buku-buku tersebut akan membangkitkan semangat literasi di kalangan siswa dan guru. “Saya ingin menunjukkan bahwa menulis itu bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk guru di daerah. Semoga siswa-siswa kita tertantang untuk mengekspresikan pemikiran mereka melalui tulisan,” ungkapnya penuh harapan.

Acara ini juga merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap Gerakan Literasi Sekolah (GLS), yang bertujuan untuk menumbuhkan minat baca dan menulis di kalangan generasi muda. Sumbangan ini menjadi salah satu langkah nyata dalam menumbuhkan budaya literasi yang tidak hanya akan bermanfaat untuk siswa, tetapi juga akan menciptakan lingkungan belajar yang lebih kaya dan inspiratif di SMAN 8 Jeneponto.

Dengan semangat baru ini, diharapkan akan muncul lebih banyak penulis dari kalangan guru dan siswa, sehingga budaya literasi dapat berkembang pesat di sekolah ini dan menjadi jembatan bagi generasi mendatang. (*)