Gubernur Sulsel Sebut Indonesia Masih Butuh Pemikiran JK
Makassar, Matasulsel – Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah menyebutkan bahwa Indonesia masih membutuhkan pemikiran Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) akan memasuki masa purnabakti pada 20 Oktober 2019 atau bersamaan dengan pelantikan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dan wakilnya KH Ma’ruf Amin, di Makassar, Jumat(18/10/2019).
Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah menyebutkan meski tidak lagi menjadi Wapres, namun sosok JK masih sangat dibutuhkan bangsa dan negara terutama pemikiran putra asal Bone ini mengenai perdamaian.
“Pak JK itu sebagai tokoh perdamaian dunia dan merupakan kebanggaan masyarakat Sulsel. Beliau telah membawa suasana Sulsel itu identik Pak JK yang berhasil mendampingi dua presiden. Pak JK itu sosok yang tahu menempatkan diri dan sebagai Wakil Presiden yang baik,” kata Nurdin Abdullah, di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, di Makassar, Jumat.
Demikian juga dengan Jokowi, ia menilai akan tetap minta saran dan masukan termasuk meminta saran tentang keutuhan NKRI. JK adalah sosok yang bisa diterima semua kalangan.
“Sumber inspirasi bagi kita semua karena orang yang sangat konsisten, apa yang dibicarakan itu yang dikerjakan atau taro ada taro gau,” ujarnya pula.
Mantan Bupati Bantaeng ini menjelaskan sosok JK menjadi representasi masyarakat Indonesia Timur. Selama berkarier di pemerintahan, JK selalu memperhatikan pembangunan kawasan Indonesia Timur. “Dimana pun bicara selalu bicara Indonesia timur,” ujar mantan Bupati Bantaeng dua periode itu pula.
Sebagai sosok berjiwa sosial, JK mendapatkan amanah memimpin Palang Merah Indonesia (PMI) selama dua periode hingga saat ini. Di bidang agama, mantan Ketua Kadin Sulsel itu dipercaya pula menjabat Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI).
“Kita tinggal mendoakan beliau agar sehat selalu, karena kita masih butuh gagasan dan pikiran beliau untuk bangsa dan negara. Harus ada JK baru, harus ada tokoh sentral baru dari Sulsel. Bukan ditunjuk, tapi harus dibangun dari awal,” ujarnya lagi.
Sumber : ANTARA SULSEL
Editor : Mustakim