“Sebetulnya konsep kesehatan itu adalah bagaimana orang mencegah untuk tidak jatuh sakit bukan menolong orang sakit. Poinnya tidak di sana semata, bahwa sektor kesehatan berkaitan dengan akses akseptabilitas dan kualitas layanan,” tuturnya menambahkan.

Ia juga merespon pernyataan Andi Mudzakkar (Cakka) berkaitan dengan program bernama 100-0-100. Disebutnya menarik, berkaitan dengan air bersih, kawasan kumuh dan sanitasi lingkungan.

“Tadi sebetulnya pandangan wakilnya pak Ichsan (Cakka) itu juga menarik berkaitan dengan adanya program kalau tidak salah menyebutnya 100-0-100 yah, yang berkaitan dengan air bersih kemudian daerah kumuh kemudian drainase. Sebetulnya itu adalah poin-poin penting yang berkaitan dengan paradigma sehat,” jelasnya.

Meski begitu, hal yang disampaikan NH-Aziz terkait kesehatan lebih mengena terhadap konsep kesehatan. Menurut Prof Sukri, pelayanan kesehatan menitikberatkan pada paradigma sehat.

“Bagaimana orang berpikir untuk tidak jatuh sakit. Program yang ditawarkan NH-Aziz seperti ruang-ruang publik, lapangan sepakbola bertaraf internasional, terdapat sisi konsep kesehatan,” ucapnya.

“Jadi pembangunan lapangan sepak bola itu bagaimana menciptakan ruang publik, yang memungkinkan masyarakat orang untuk bergerak, jadi public space. Kelemahan kita di Indonesia ini, kita kurang bergerak sehingga itulah yang menyebabkan munculnya katakanlah berbagai macam penyakit,” kata Prof Sukri menambahkan. (*)