HAB Kementerian Agama 2019 Diperingati Jalan Sehat Kerukunan Beragama
Luwu Utara, Matasulsel – Istilah yang dipakai memang bukan hari lahir atau hari jadi. Kementerian Agama pada setiap tanggal 3 Januari memperingati didirikannya lembaga ini. Hari lahir kementerian yang bermotto Ikhlas Beramal ini diperingati dengan istilah Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama.
Peringatan Hari Amal Bhakti(HAB) ditandai dengan gerak jalan santai di Luwu Utara yang dipimpin oleh kepala daerah dengan dimeriahkan jalan santai.
“Tujuh puluh tiga tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 3 Januari 1946, Pemerintah atas usul dari Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) membentuk Kementerian Agama dan mengangkat Menteri Agama yang pertama yaitu Haji Mohammad Rasjidi. Pembentukan Kementerian Agama merupakan peristiwa penting dan bersejarah bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai negara religius yang nasionalis,” pesan Bupati Luwu Utara.
Menurutnya, agama tidak dapat dipisahkan dari kehidupan bangsa dan negara kita. Semangat dan motivasi keagamaan adalah sumber kekuatan bangsa dalam meraih kemerdekaan, mempertahankan kedaulatan nasional, dan menjaga keutuhan NKRI.
“Agama mendapatkan kedudukan terhormat dalam tata kehidupan masyarakat, sehingga dijadikan sebagai salah satu sumber pembentukan hukum nasional. Agama menjadi roh kehidupan kebangsaan kita sesuai dengan dasar Ketuhanan Yang Maha Esa,” tambahnya.
Jalan Sehat Kerukunan Beragama dilepas Bupati Luwu Utara, Hj.Indah Putri Indriani dan dihadiri Kapilres Luwu Utara, AKBP Boy FS Samola, Wakapolres, Kompol Amir Majid, Ketua Bawaslu Lywu Utara, Muhajirin, dan Plt Kakan Kemenag Luwu Utata, H.Usman.
Ditempat terpisah, disela-sela gerak jalan kerukunan umat beragama, Plt Kakan Kemenag, H.Usman mengatakan, bahwa salah satu tugas Kementerian Agama adalah untuk mengawal dasar negara yaitu Pancasila yang di dalamnya mengandung nilai-nilai agama dan mencerminkan jati diri bangsa Indonesia.
H.Usman menyampaikan sejumlah pesan, bahwa misi Kemenag untuk mengayomi bangsa dengan bimbingan kehidupan beragama yang berkualitas.
Kemudian, melebarkan akses pendidikan agama, memberikan pelayanan keagamaan sesuai kebutuhan. Serta menjaga kerukunan hidup antar umat beragama dan ia berharap agar para ASN Kementerian Agama untuk mendengarkan aspirasi publik.
“Dengarkan aspirasi publik dari berbagai arah agar kita dapat mencapai target kinerja sekaligus memenuhi harapan publik,” tutupnya. (yustus)