Surabaya, Matasulsel – Beberapa akademisi Kesehatan Masyarakat menghadiri diskusi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menggelar diskusi regional tentang menjaring penguatan issu utama, arah dan strategi RPJMN 2020-2024 di Garden Palace hotel, Surabaya.

Dalam diskusi tersebut Ketua Persakmi Pusat, Prof. Dr. Ridwan Amiruddin, SKM. MKes., MSc. PH memaparkan beberapa poin penting yang perlu di perhatikan.

1. Penguatan capaian indikator utama kesehatan dengan penekanan intervensi pada faktor risiko utama;AKI, AKB. Dengan program yang lebih inovativ.

2. Semua Issu strategi yang meliputi KIA, PM/PTM, dan yang lainnya yang mengutamakan aspek kemandirian dan pemberdayaan. Perlu dikawal dengan baik oleh tenaga Sarjana Kesehatan Masyarakat.

3. Melemahnya capaian indikator UKM dalan 4 tahun terakhir ini tidak terlepas dari pengaruh buruk kapitasi tingkat puskesmas.

Lanjut ia mengusulkan untuk membentuk UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) desa sebagai garda terdepan mengawal seluruh program UKM esensial termasuk program Gemas dan PIS-PK yang secara kelembagaan diisi oleh tenaga Sarjana Kesehatan Masyarakat dengan kualifikasi ahli epidemiologi, sanitarian, nutrisionist, kependudukan kb dan adminstarasi kebijakan kesehatan dan ahli promosi kesehatan.

“Ini terobosan yang sangat substansial dalam mengentaskan indiikator kesehatan yang bergerak sangat lambat,” ungkapnya.

Sementara pihak Bappenas sangat merespons dengan baik usulan tersebut.

“Sehingga kedepan fungsi pemberdayaan masyarakat dan program UKM tidak tenggelam oleh dampak Kapitasi JKN di Pusat kesehatan mastarakat,” katanya.

Diskusi Bappenas dihadiri beberapa akademisi Kesehatan Masyarakat dari beberapa kampus ternama di Indonesia. Dari UI ada Prof. Ascobat Gani dan Prof Budi Hidayat, Unhas diwakili Oleh Prof. Dr. Ridwan Amiruddin dan Prof Dr. Razak Thaha senentara dari UGM dan UNAIR diwakili masing masing oleh Prof.Dr. Laksono dan Dr.Widodo. (*)