Bone, Matasulsel – Tiap masa tanam, petani di Desa Mattampa Bulu, Kecamatan Lamuru, Bone kerap direpotkan dengan hama babi. Hewan tersebut merusak tanaman petani sehingga harus panen merugi.

Mencegah terjadinya hal tersebut, masyarakat Desa Mattampa Bulu menggelar tradisi maddengngeng. Tradisi tersebut merupakan ajang warga bersama-bersama melakukan perburuan terhadap hama babi yang mengganggu tanaman.

Tak ketinggalan, bakal calon Gubernur Sulsel, Nurdin Halid (NH) menghadiri tradisi maddengngeng tersebut di Pasar Mattampa Bulu, Minggu (5/11). Pria asal Watampone ini meyakinkan perlunya pembangunan berbasis kearifan lokal di Sulsel. Keberagaman budaya di Sulsel dinilai mampu menjadi kekuatan utama Sulsel dalam peningkatan kemajuan Sulsel.

“Saya bangga bahwa program pembangunan berbasis kearifan lokal sangat dibutuhkan masyarakat di Sulsel. Seperti di sini, sebuah tradisi yang mesti dilestarikan, gunanya untuk mencegah hama babi,” jelasnya.

Menurut Ketua Dewan Koperasi Indonesia, tradisi maddengngeng ini mencerminkan prinsip kegotongroyongan yang amat diperlukan dalam pembangunan nasional.

“Ini ada contoh gotong royong yang mencerminkan persatuan dan menjalin kerukunan untuk menciptakan kebersamaan dengan prinsip kekeluargaan sehungga proses pembangunan apapun di desa ini bisa terlaksana dengan baik,” tuturnya.

Di samping itu, lanjut dia, tradisi tersebut juga bermanfaat dari segi hiburan. Tradisi maddengngeng dinilai mampu menjadi sarana olahraga bagi warga melalui perburuan hingga ke pelosok hutan.

Kehadiran NH dalam tradisi maddengngeng merupakan pengalaman pertama kalinya. Sehingga, dirinya merasa bahagia bisa mengenal lebih dekat kearifan lokal di Desa Mattampa Bulu ini.

Pembangunan berbasis kearifan lokal merupakan salah satu basis pembangunan yang digagas NH bersama pasangannya, Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar. Tri Karya Pembangunan NH-Aziz juga meliputi pembangunan berbasis infrastruktur dan ekonomi kerakyatan. (*****)