“hanya saja yang perlu di antisipasi pengalaman dari tahun ke tahun yaitu ketersedian BBM dan gas elpiji yang terkendala karena cuaca dan transportasi, bukan hanya menjelang ramadhan tetapi untuk sekarang ini menjelang hari H 17 april susah sekali kita dapatkan apalagi untuk 3 kecamatan didaerah pegunungan yakni seko, rampi dan rongkong yang harganya cukup mahal bahkan hampir 2x lipat dari harga bbm sesungguhnya karena ini juga mempengaruhi statabilitas harga bahan pokok”terang Indah.

Tahun ini adalah tahun kedua kabupaten luwu utara kembali mendapat bantuan subsidi untuk pesawat kargo dan harganya tercapai dari target tahun lalu 600 ton untuk pulang pergi dan sekarang penuh bahkan antri berton-ton barang dipenyimpanan terminal bumdes.

“kami diluwu utara punya 3 bandara perintis dan semuanya beroperasi dari target pemerintah pusat yang terlampaui cukup dari 600 ton ditambah menjadi 12.000 ton untuk barang dan untuk penumpang meningkat jadi 13.000” tutupnya.