Makassar,  Matasulsel – Setelah sukses menggelar 3 seri BRC Table Talk, kali ini Lembaga Pendidikan Politik dan Demokrasi, Brorivai Center (BRC) bersiap menggelar Dialog Publik “BRC Table Talk Seri 4”.

Series ini merupakan yang terakhir sebelum Pesta Demokrasi Indonesia, Pemilu 2019, digelar pada 17 April 2019 mendatang.

Mengusung tema “Mencari Pemimpin Berwawasan Nusantara”, BRC Table Talk ke-4 akan menghadirkan dua pembicara level nasional yakni Gubernur Sulsel, Prof. Nurdin Abdullah, dan mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal 2012-2015) Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio.

“Dua pemimpin terbaik bangsa akan menyampaikan pandangannya tentang kepemimpinan nusantara yang ideal untuk Indonesia,” ujar Founder BRC, Abdul Rivai Ras kepada Media, Rabu 10 April 2019.

“Kedua Pembicara mempunyai latar yang berbeda, satu dari pemimpin karir militer dan satu pemimpin karir sipil dan politik namun memiliki kesamaan dalam kapasitas sebagai akademisi,” sambungnya.

Diketahui, selain memiliki latar belakang pemimpin bangsa, Nurdin Abdullah dan Marsetio juga berlatar belakang seorang akademisi.

Nurdin Abdullah merupakan Guru Besar Universitas Hasanuddin (Unhas), sementara Marsetio merupakan Guru Besar Pertama Universitas Pertahanan (Unhan) sekaligus Special Envoy to International Maritime Organization (IMO), London.

“Di BRC Table Talk 4 ini, kita akan saksikan analisis Pak Nurdin Abdullah dan Pak Marsetio tentang bagaimana kriteria pemimpin yang sebaiknya memimpin negeri ini,” kata Bro Rivai, sapaan akrab Rivai Ras.

BRC Table Talk Seri 4 akan dilaksanakan pada Jumat, 12 April 2019, pukul 08.30-11.00 WITA, bertempat di Hotel Aryaduta Makassar, Jalan Somba Opu No 297, Losari.

Kegiatan ini juga rencananya akan dihadiri oleh ratusan undangan dari berbagai organisasi, kampus dan elemen masyarakat se-Sulsel.

“Acara ini merupakan kegiatan diskusi selektif dan bincang publik yang sifatnya inklusif. Siapapun yang peduli dengan kepemimpinan di negeri kita ini tentunya bisa ikut berpartisipasi di acara ini,” pungkas Bro Rivai.