“Pengalaman itu membuat Deng Ical matang dalam pengambilan keputusan. Tidak ada kandidat lain yang punya pengalaman selengkap beliau. Biasanya cuma di eksekutif atau di legislatif saja, tapi Deng Ical kan dua-duanya,” ucap dia.

Keunggulan berikutnya, Haji Kai meyakini Dilan dapat merangkul semua elemen masyarakat. Hal itu karena duet pasangan yang juga populer disapa DI-Pade ini merupakan representasi berbagai kelompok. Dilan adalah kolaborasi figur perwakilan Muhammadiyah-Nahdlatul Ulama dan tua/pengalaman-milenial.

“Secara geopolitik mereka juga mewakili utara dan selatan. Ditambah dengan sikap Deng Ical yang asli sombere dan Fadli Ananda yang santun dan religius, ya pasangan ini dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat,” tandas Haji Kai.

Di Pilwalkot Makassar 2020, Dilan siap maju dengan diusung tiga parpol yakni PDIP, PKB  dan Hanura. Paket ini sedang mempersiapkan rencana deklarasi dan pendaftaran ke KPU Kota Makassar pada 4 September mendatang. (*)