Bone, Matasulsel – Anggota DPRD Sulsel dari Fraksi Hanura, Wawan Mattaliu, mengaku kagum dengan komitmen pengabdian Calon Gubernur Sulsel, Nurdin Halid (NH). Demi membangun Sulsel Baru, NH rela ‘turun kasta’. Padahal, ia memiliki jabatan dengan kekuasaan yang lebih luas di pentas nasional. Dari sisi kekayaan, mantan Ketua PSSI itu pun lebih dari berkecukupan.

Wawan bercerita mulanya tidak pernah memprediksi, bahkan mulanya tidak percaya jika NH akan bertarung pada Pilgub Sulsel 2018. Toh, dalam logikanya, Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) itu tidak akan mau pulang kampung hanya untuk ‘turun kasta’. Toh, bila kekuasaan dan kekayaan yang dicari pastinya akan lebih menggiurkan di pentas nasional.

“Dulu, saya berpikir tidak mungkin Pak NH maju, tidak ada dalam logika dan kalkulasi politik. Toh, jabatan Ketua Harian DPP Golkar yang pernah dijabatnya berkali-kali lipat dibandingkan gubernur, beliau bisa buat orang jadi besar. Jabatan itu kan bisa lahirkan gubernur-gubernur baru, jadi ya tidak habis pikir kok beliau mau sebatas jadi gubernur?,” kata Wawan, dalam silahturahmi dengan masyarakat Bone.

“Maka, satu-satunya alasannya (NH) sama ketika Mahatma Gandhi pulang dari Inggris (ke India). Hanya alasan pengabdian yang membuatnya (NH) mau pulang kampung, tidak ada yang lain,” sambung Wakil Ketua Badan Anggaran DPRD Sulsel.

Majunya NH bersama Aziz Qahhar Mudzakkar, Wawan melanjutkan merupakan berkah bagi Sulsel. Duet tokoh nasional ini adalah jaminan hadirnya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Karena itu, ia tidak heran bila banyak tokoh berpengaruh di Sulsel yang menaruh harapan terhadap NH-Aziz. Sebut saja, mantan Gubernur Sulsel Amin Syam dan mantan Sekretaris Provinsi Sulsel, Muallim.

“NH adalah tempat menitip masa depan untuk negeri ini. Karena itulah Pak Amin Syam dan Pak Muallim selalu meluangkan waktu untuk mendampingi beliau. Kita semua yakin NH adalah orang yang paling layak memimpin masa depan Sulsel,” pungkas dia. (**)