Opini, Matasulsel – Salah satu tujuan nasional yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa, dari sini dapat dilihat bahwa pendidikan sangat perlu untuk dijadikan prioritas dalam mencetak generasi bangsa demi masa depan negara. Setiap tahun, tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dalam catatan sejarah momentum 2 mei ini, tidaklah terlepas dari sang penggagas ulung sekaligus tokoh yang dinilai teladan yang memiliki rasa cinta akan edukasi untuk sebuah bangsa Beliau adalah Ki Hadjar Dewantara yang bernama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat.

Terlepas dari perhelatan sejarah itu kita melihat generasi Indonesia saat ini sungguh mengenaskan meskipun setiap tahun di peringati dengan momentum 2 mei hanya dijadikan sebagai ritual tahunan seperti upacara di tiap tiap sekolah dan lembaga pendidikan lainnya. Ternyata kualitas generasi bangsa ini justru terpuruk.kita melihat realita ya terjadi sekarang maraknya tawuran antara pelajar dan demonstrasi mahasiswa mahasiswa yang di dominasi oleh tindak kekerasan, kecurangan saat UN dan rendahnya akhlak generasi yang ditujukan dengan maraknya sex bebas tidak bisa di pungkiri.

Momentum 2 Mei Banyak yang tidak memberikan gambaran-gambaran khusus terkait esensi dari Hardiknas itu sendiri. Pendidikan telah tertuang dalam UUD 1945 tentu orientasinya mengarah pada kecerdasan dan semangat generasi dalam mengukir sebuah proses peradaban baru lewat potensi dan kreatifitas yang dimiliki tiap orang.

Banyak hal-hal yang harus di perhatikan hari ini dinilai tidak efektif seakan akan telah mengikis identitas mereka selaku kaum intelektual dalam proses menerapkan sistem cinta akan pendidikan.
Tentu hal ini masih menjadi sebuah PR bagi pemerintah untuk memberikan pemahaman secara intensif kepada setiap generasi bangsa. Tugas pemerintah harus memberikan pelajaran, pemahaman tentang pendidikan itu sendiri tentu harus di mulai diterapkan pada anak-anak yang masih di bangku sekolah dasar (SD), sehingga mereka mampu memahami apa yang menjadi makna dan tujuan dari momen 2 mei itu sendiri.

Bukan saja pemerintah, namun tugas kita semua juga sehingga bisa sama-sama membuat pendidikan yang berkarakter dan berintegritas agar bisa membakar semangat kemerdekaan
pendidikan itu sendiri.

Maka dari itu sudah saatnya kita mendorong pendidikan di negeri ini menjadi pendidikan yang berkarakter dan berintegritas sehingga mampu menjawab semua tantangan yang menggerogoti sektor lini dan kehidupan dalam bermasyarakat dan bernegara. Generasi negeri ini perlu di berikan pemahaman tentang pendidikan berkarakter yang berintegritas agar sebagai ujung tombak bagi kemajuan suatu bangsa

Kaum pelajar hari ini tentunya memiliki tanggung jawab atas nasib bangsa ini, tak mungkin kita diam berpangku tangan atau melarikan diri dari kenyataan hidup yang keras, maka dari itu kaum pelajar hari ini adalah harapan bangsa dan negara.

Dalam agenda membangun pendidikan yang berkarakter dan berintegritas diperlukan aturan main yang jelas dan teladan yang konsekuen. Untuk membangun disiplin kaum pelajar dibutuhkan ketegasan pemerintah dalam hal ini menteri pendidikan dan semua komponen pemerhati pendidikan. Kualitas pendidikan merujuk pada kapasitas seseorang sehingga membangun kesadaran kolektif yang dimulai dari suatu komunitas kecil untuk mewujudkan cita-cita yang telah tertuang dalam konstitusi UUD 1945 itu. dengan kemampuan menggerakkan seluruh potensi dan energi yang dimiliki oleh komunitas itu agar dapat secara konsisten mendukung pencapaian tujuan dari pendidikan itu sendiri.

Harapannya semoga melalui momentum 2 mei 2017 ini, generasi Indonesia dapat memaknai esensi dari Hardiknas itu sendiri, sehingga pendidikan berkarakter yang berintegritas mampu menggelorakan semangat juang kaum intelektual demi mewujudkan harapan utama negeri ini yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.

M.Sutanto Idris
Kader Himpunan mahasiswa Islam