Jakarta, Matasulsel – Nama Rivai Ras kian moncer di telinga masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel). Bahkan dalam beberapa hasil temuan dan penelitian lembaga survey, Rivai merupakan sosok baru yang diprediksi bakal menggantikan posisi Yasin Limpo pada  Pilkada Sulawesi Selatan (Sulsel), dan paling mendapatkan tempat di hati masyarakat.

Hal ini berangkat dari kekecewaan pada sosok pemimpin atau pejabat sebelumnya, yang dinilai hanya “tebar pesona” dan mengingkari janji semasa kampanye dulu. Pendapat ini terungkap lewat hasil survei yang digelar Lembaga Jaringan Survei Indonesia(LJSI) untuk mendapatkan data tentang respon publik Sulsel terhadap para tokoh yang akan mencalon kan diri sebagai Calon Gubernur Sulsel.

Survey atau penelitian yang dilakukan LSJI kali ini, yakni dengan mengunakan cara survei opini publik yang melibatkan responden sebanyak 1.327 warga Sulsel yang tersebar di kabupaten dan kotamadya se-Sulsel.

”Hasilnya, tingkat kompentensi kepemimpinan para tokoh masyarakat menilai, bahwa Rivai Ras adalah yang sangat tinggi tingkat kompentensi kepemimpinannya dari seluruh tokoh dengan dinilai 67,3 persen, disusul Agus  Arifin Nu’Mang 66,2 persen, Rudi Masse 65,3 persen, Nurdin Abdullah 61,3 persen, Ichsan Yasin Limpo 59,4 persen, Akbar Faisal 58,7 persen, Nurdin Halid 56,4 persen dan La Tinro Latunrung 53,3 persen,” ujar Direktur LJSI Wilayah Indonesia Timur, Herlina dalam keterangan tertulisnya, Selasa (17/10).

Sementara itu, kata dia juga, dalam pertanyaan terbuka (top of mind), jika Pilkada Provinsi Sulawesi Selatan dilakukan saat ini (saat pengambilan data survei), maka nama Rivai Ras  (10.7 persen) merupakan kandidat paling unggul.

”Kemudian disusul Agus Arifin Nu’Mang (8,4 persen), Nurdin Abdullah (7,3 persen), Akbar Faisal (7,2 persen), Rudi Masse (6,9 persen), Ichsan Yasin Limpo (6,7 persen), Nurdin Halid (5,9 persen), dan La Tinro Latunrung  (1,6 persen),” ujarnya.

Sedangkan yang belum menentukan pilhan kata Herlina, yakni sebesar 45,3 persen. “Hal ini menandakan bahwa nama Rivai Ras tokoh baru yang sudah memulai sosialisasi sejak setahun ini sangat  melekat di memori publik sebagai calon gubernur. Tapi perlu dicatat, undecided voters masih sangat tinggi dan pelaksanaan pilkada masih 8 bulan lagi  sehingga masih sangat mungkin terjadi fluktuasi politik (pergeseran pemilih),” tandasnya.

Lanjutnya, dalam pertanyaan tertutup jika Pilkada Sulawesi Selatan dilaksanakan sekarang, maka jawaban responden yang memilih Rivai Ras juga cukup tinggi yakni (14,4 persen), Agus Arifin Nu’Mang (13,2 persen), Rudi Masse (12,3 persen), Nurdin Abdullah (10,4 persen), Ichsan Yasin Limpo (8,2 persen), Akbar Faisal (7,7 persen) , Nurdin Halid (6,2 persen) dan La Tinro Latunrung (2,2 persen).

”Nama Rivai Ras, Agus Arifin Nu’Mang, Nurdin Abdullah dan Rudi Masse  merupakan kandidat potensial untuk menjadi Gubernur Sulawesi Selatan,” paparnya.

Sementara yang belum menentukan pilihan sekitar 25,4 persen. Secara statistik, perolehan elektabilitas 4 (empat) kandidat tersebut selisih tipis satu sama lain dengan kandidat di bawahnya (masih dalam rentang margin of error).

Ini artinya, katanya lagi, belum ada kandidat yang sangat kuat berpontensi memenangkan  Pilkada Sulawesi Selatan. Dengan demikian, Rivai Ras yang merupakan pendatang baru di dunia perpolitikan sumsel, termasuk paling siap dibanding tokoh-tokoh yang berpotensi maju sebagai bakal calon Gubernur Sulawesi Selatan, seperti Nurdin Abddulah (Bupati Bantaeng), Nurdin Halid (Pengurus DPP Golkar), Ichsan Yasin Limpo (adik kandung Gubernur Syahrul Yasin Limpo dan Mantan  Bupati Gowa), Agus Arifin Nu’mang (wakil Gubernur Petahanan), Rudi Masse (Bupati Sidrap ), Akbar Faisal (DPR RI), La Tinro La Tunrung (Mantan Bupati Enrekang) dan Rivai Ras (Pendiri Unhan ).

Dalam suervy atau penelitian kali ini, LSJI mengunakan teknik sampling/acak dengan metode multistage random sampling pada populasi jumlah DPT di Sulsel. Survei ini mempunyai Tingkat kepercayaan 95 % dan pada margin of error kurang lebih 2,7,%.

Selain itu, LSJI juga menemukan temuan, yang ternyata publik Sulsel yang puas dengan kinerja Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo saat ini mencapai: 66,7 persen.

Sementara itu, yang puas dengan kinerja Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu’mang saat ini: 69,3 persen. Secara kuantitatif, angka kepuasan gubernur relatif tinggi karena berada jauh di atas 50 persen. Begitu pula, tingkat kepuasan wakil gubernur cukup baik karena di atas 50 persen.

“Dalam teori perilaku pemilih, tingkat kepuasan gubernur memang lebih tinggi dari wakil gubernur. Hal ini wajar lantaran peran gubernur lebih dominan ketimbang wakil gubernur. “Tetapi justru ini terbalik publik lebih puas dengan kinerja wakil Gubernur, ini diartikan kalau Syahrul Yasin Limpo sebagai Gubernur pada kepemimpinannya pada periode kedua banyak memberi peran pada wakilnya,” papar Herlina.

Dari temuan survei lainnya, ternyata sebanyak 61.96 persen responden belum  mengetahui akan ada pemilihan langsung Gubernur – Wakil Gubernur Sulawesi Selatan pada Juni 2018 mendatang. Hal ini menandakan bahwa publik belum mendapatkan sosialisasi Pilkada sebanyak 38.04 persen. Padahal  Pilkada tinggal 8 bulan lagi.

Adapun sifat atau kriteria gubernur yang diharapkan bisa memimpin Provinsi Sulawesi Selatan lima tahun ke depan? Jawaban para responden: Jujur (21,36 persen), terbukti kinerjanya (20,37 persen), merakyat (16,85 persen), dan berpengalaman (10,36 persen).

”Empat sifat yang cenderung dominan ini penting untuk diperhatikan mengingat hal itu adalah harapan publik terhadap karakter pemimpin lima tahun mendatang,” pungkasnya. (**)