Makassar, Matasulsel – Upaya untuk terus mengganggu Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (IYL-Cakka) di Pilgub Sulsel dan Moh Ramdhan “Danny” Pomanto-Indira Mulyasari (DIAmi) di Pilkada Makassar, nampaknya belum berhenti.

Kendati dua pasangan ini sudah melalui tahapan paling krusial untuk jalur independen, yakni verifikasi administrasi. Namun, skenario “pembegal demokrasi” tetap gentayangan.

Indikasi tersebut tercium dari gelagat partai politik pengusung kandidat lain yang seolah memberi pressure untuk mengawasi jalannya verifikasi faktual pasangan ini, terutama ke DIAmi di Makassar.

Padahal jika tak ada upaya melakukan pembegalan demokrasi, seharusnya parpol tersebut memberi kepercayaan penuh kepada penyelenggara, Bawaslu, dan aparat keamanan untuk menjalankan tanggung jawabnya.

Bukan justru berusaha mencampuri dengan dalih banyak warga yang dicaplok KTPnya. Sebab, warga yang memberikan dukungan, sangat jelas bertandatangan sebagai bukti dukungannya.