MATASULSEL.com, JAKARTA- Bupati Takalar Syamsari Kitta menerima penghargaan Swasti Saba Wistara dari Mendagri Tito Karnavian di Jakarta, Selasa 18/112019.

Swasti Saba Wistara merupakan penghargaan level tertinggi program Kabupaten/Kota Sehat yang merupakan program Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri. Ini untuk pertama kalinya, Takalar menerima penghargaan tertinggi dari Kemendagri dan Kemenkes itu.

“Kami bersukur atas penghargaan ini, penghargaan ini kita raih atas kerja sama tim dan seluruh masyarakat, saya kira ini buah dari kerja keras kita semua,” kata Bupati Takalar Takalar Syamsari Kitta kepada wartawan, Selasa 18 November 2018.

Syamsari mengatakan, penghargaan ini diraih usai tim verifikasi dari pusat melakukan penilaian kepada enam tatanan yakni tatanan kehidupan sehat yang mandiri, tatanan kawasan kehidupan sarana dan prasarana umum, tatanan ketahanan pangan dan gizi, tatanan pariwisata sehat, tatanan kawasan sarana lalu lintas tertib dan sarana transportasi, dan tatanan kehidupan sosial yang sehat.

“Ini untuk pertama kalinya kita raih penghargaan ini, saya kira kita patut bersyukur dan terus bekerja, penghargaan ini kita persembahkan untuk seluruh warga Takalar,” kata Syamsari.

Bupati Takalar Syamsari Kitta pun menerima langsung penghargaan kategori Swastisaba Wistara dari Mendagri Tito Karnavian. Syamsari didampingi Ketua Forum Kabupaten Sehat Irma Adriani dan sejumlah Kepala OPD di lingkup Pemkab Takalar.

“Upaya kita menciptakan kabupaten sehat buka seremonial. Dari awal pemerintahan kami bergegas menciptakan pemerintahan yang terstandar. Dari awal dilantik kami berkomitmen membuat Takalar bersih melalui gerakan masyarakat yang bersih dan indah dan ini disebut dengan Gematasamara (Gerakan masyarakat tangkasa na gammara),” kata Syamsari.

Syamsari melanjutkan, bahwa komitmen tersebut kemudian lanjutkan dengan aturan yakni tiga orang kader setiap dusun. Yang pertama Kader kesehatan merupakan kader yang bertugas menjemput bola. Melakukan pelayanan dari rumah ke rumah warga untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Dan kemudian kader kebersihan yang juga ditempatkan disetiap dusun.

“Kami membangun partisipasi publik dalam menjaga kebersihan lingkungan. Ini dengan setiap dusun memiliki kendaraan pengangkut sampah. Hal ini menarik berbagai bantuan untuk kita di Kabupaten Takalar. Dengan terciptanya kabupaten sehat, dapat berpengaruh pada jumlah lapangan keria yang tersedia, dengan meingkatkarnya animo masyarakat untuk berkunjung ke kabupaten Takalar,” tutup  Syamsari.

Sekadar diketahui, verifikasi Kabupaten Sehat dilakukan setiap 2 tahun. Kabupaten Takalar mulai mengikuti program Kabupaten/Kota Sehat pada tahun 2015 dan mendapat penghargaan Swasti Saba Padapa.

Tahun 2015 Takalar mengikuti 2 tatanan wajib untuk tingkat dasar, yaitu tatanan kehidupan masyarakat sehat yang mandiri, dan tatanan kawasan permukiman dan prasarana sehat

Selanjutnya tahun 2017, menambah menjadi 4 tatanan, yaitu tatanan ketahanan pangan dan gizi, dan tatanan pariwisata sehat. Tahun 2017, Takalar berhasil meraih penghargaan swasti Saba Wiwerda

Tahun 2019 Takalar mengikuti program ini dengan menambah 2 tatanan baru sehingga menjadi 6 tatanan, yaitu tatanan kehidupan sosial yang sehat dan tatanan sarana transportasi dan kawasan tertib lalu lintas.

Editor: Alvin