Gowa, Matasulsel – Intimidasi politik kembali terjadi di Kabupaten Gowa. Kali ini, intimidasi dilakukan kepada salah satu warga Desa Pallangga, Kecamatan Pallangga berinisial BR. 

Sedianya, calon Gubernur Sulsel nomor urut satu, Nurdin Halid akan melakukan pertemuan bersama warga di kediaman tokoh masyarakat Pallangga, Selasa (24/4). Pertemuan tersebut pun telah memperoleh izin dari pihak berwenang.

Namun, Plt Ketua DPD II Golkar Kabupaten Gowa, Hoist Bachtiar tiba-tiba memperoleh kabar tak sedap dari sang tuan rumah. Menurut tokoh yang takut diungkapkan identitasnya, dirinya memperoleh tekanan dari camat setempat untuk membatalkan kunjungan NH di kediamannya.

“Tekanannya mengharapkan untuk tidak menerima Pak NH di rumah tersebut. (Pertemuan) mereka akhirnya kita batalkan karena kemanakannya diancam akan dapat sanksi,” ungkap Hoist menuturkan kabar dari tuan rumah.

Menanggapi hal tersebut, Legislator DPRD Sulsel ini berujar akan segera menindaklanjuti laporan intimidasi camat kepada warga Kecamatan Pallangga. Apabila terbukti, langkah tegas akan segera dilakukan karena menyangkut keberpihakan aparatur sipil negara.

“Kita akan cari buktinya, karena ini baru cerita satu pihak. Namun, kita akan pastikan apakah memang benar pak camat melakukan intimidasi. Kalau benar, kita akan laporkan ke pak gubernur dan kapolda bahwa ada ASN yg berpihak dan tidak netral dalam pilkada ini,” jelasnya.

Sementara itu, tokoh masyarakat yang diintimidasi tersebut menuturkan praktik ini memang harus dilawan. Karena itu, ia lebih memilih untuk membatalkan saat ini demi kemenangan NH-Aziz yang lebih besar di hari mendatang. Pola intimadasi seperti ini, kata ia, akan melahirkan simpati yang lebih luas.

“Kita mengalah untuk menang ini. Masyarakat Gowa memang dirundung ketakutan. Banyak yang mau menyatakan penolakan sama dinasti politik tapi takut karena intimidasi,” tegasnya.

Seperti diketahui, Kabupaten Gowa merupakan basis calon gubernur lain, Ichsan Yasin Limpo. Hingga kini, klan dinastinya telah memerintah selama 25 tahun di kabupaten ini. (*)