Ia mengatakan, pembuatan baju itu dilakukan oleh orang yang terampil dan tahu cara membuatnya menjadi lebih menarik. “Cara pembuatannya sangat bagus dan halus. Saya tidak percaya kalau baju ini terbuat dari kulit kayu,” katanya. Bagian Humas sengaja menampilkan pakaian kayu tersebut. Ini bagian dari upaya mempromosikan budaya dan kearifan lokal khas Luwu Utara, selain tentunya menampilkan produk kehumasan.

Pakaian kayu ini berasal dari pohon beringin sebagai bahan bakunya. Durasi pembuatannya kurang lebih tiga hari. Adapun warna yang digunakan terbuat dari kulit kayu itu sendiri, bukan dari bahan pewarna yang telah dicampur dengan bahan kimia. Bahan pewarnanya dari dari getah pohon, getah daun, dan getah bunga. Warna merah tua dihasilkan dari getah pohon yang sudah besar, dan warna hijau dari dari getah daun dan bunga. (*)