Soppeng, Matasulsel – Mengawali rangkaian kegiatan kampanye terbatas di Kabupaten Soppeng, Ichsan Yasin Limpo bersilahturahmi dengan masyarakat di Desa Goarie, Kecamatan Marioriwawo, Minggu (29/4/2018).

Kunjungan Ichsan Yasin Limpo disambut langsung oleh tuan rumah Ambo Asse yang juga merupakan tokoh masyarakat setempat. Ambo Asse sendiri merupakan pendukung setia Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Di tempat tersebut, ratusan warga yang di dominasi ibu rumah tangga memanfaatkan momen tersebut untuk mencurahkan kondisi yang dialaminya selama ini, terutama untuk biaya pendidikan.

Saat berdialog dengan IYL, ibu-ibu kompak mengeluhkan mengenai biaya seragam sekolah setiap tahunnya. Sebab ada empat seragam yang harus dibeli.

“Rata-rata satu seragam itu 200 ribu. Itu memberatkan kami Pak, karena setiap tahun harus menggantinya,” keluh ibu rumah tangga kepada IYL.

Belum lagi, jika orang tua memiliki di atas dua anak yang sekolah. “Jadi kalau benar seragam Sekolah itu dihapuskan, tentu ini sangat meringankan kami,” tambah mereka.

Usai mendengarkan keluhan warga, Ichsan YL yang didampingi istrinya Hj Novita Madonza Amu, menegaskan komitmennya untuk membebaskan semua pungutan di sekolah.

“Bukan hanya menjamu tidak ada lagi pungutan, tapi komitmen kami berdua jika terpilih, adalah menandatangani pergub tidak mewajibkan seragam sekolah,” terang Ichsan Yasin Limpo yang langsung disambut aplaus.

Dalam kesempatan ini, Ichsan YL juga memperkenalkan program program pendidikan berkualitas tanpa pungutan dengan subsidi 1,5 triliun pertahun.

“Alhamdulillah, satu-satunya calon gubernur dan wakil gubernur Sulsel yang mengalokasikan anggaran 1,5 triliun per tahun hanyalah Ichsan Yasin Limpo bersama Andi Mudzakkar,” jelas pencetus perda pendidikan gratis pertama di Indonesia ini.

Bukan hanya program pendidikan, Ichsan YL juga menyampaikan mengenai infrastruktur pertanian bagi masyarakat. Terutama para petani padi dalam meningkatkan produktifitasnya.

Selanjutnya, Ichsan YL memperkenalkan rumah produktif yang didalamnya memiliki berbagai manfaat keterampilan bagi masyarakat untuk dapat mandiri dalam berwirausaha.

“Akan ada tenaga ahli yang memberikan pengarahan bagi masyarakat di rumah produktif. Masyarakat akan di bimbing untuk dapat mandiri,” tandasnya. (*)