Wajo, Matasulsel – Di rangkaian kegiatan kampanye di Kabupaten Wajo, Ichsan Yasin Limpo menyempatkan waktu mampir di salah satu industri penghasil kain Suteran di Sengkang.

Selain bercengkrama dengan pengrajin dan pemilik usaha, IYL yang didampingi istrinya Hj Novita Madonza Amu, juga “memborong” beberapa kain khas Kabupaten Wajo tersebut.

Ichsan Yasin Limpo menuturkan, Sengkang yang terkenal sebagai surga kerajinan Sutera di Indonesia Timur, memiliki potensi perekonomian yang sangat baik. Bahkan, sebagian hasil produksi yang ada dikirim ke Pulau Jawa sebagai bahan pembuatan kerajinan batik.

“Sutera ini kan sebenarnya yang kain dasar putih itulah yang dijadikan batik di Jawa. Kainnya itu ada dari sini,” kata Ichsan Yasin Limpo.

Sengkang, kata Ichsan YL, memiliki potensi yang sama dengan Jawa bahkan lebih baik apabila dikelola dengan baik. Hal itu lantaran, Sengkang juga punya produktifitas kain batik Sutera yang memiliki ciri khas tersendiri yang membedakan dengan di Jawa.

“Sutera Sengkang sangat baik kualitasnya. Baju-baju Sutera yang ada disini kualitasnya sama dengan yang ada di Jawa. Yang tentunya punya ciri khas tersendiri,” terang Mantan Bupati Gowa dua periode ini.

Namun yang menjadi persoalan, kata Ichsan Yasin Limpo, yakni bahan baku berupa benang sutra yang harus di impor dari China. Dimana, harga benang Sutera dari China harganya cukup mahal.

Melihat hal itu, Ichsan YL mengatakan solusinya adalah dengan pengembangan ulat sutera sehingga benang Sutera tidak lagi di impor dari china.

“Seharusnya pemerintah provinsi berpikir kedepan tidak lagi menggunakan impor benang dari luar yang harganya mahal.
Bagaimana kita harusnya mengembangkan ulat sutra agar tidak perlu lagi impor benang dari luar. Harusnya bahan baku didapatkan dengan mudah dengan kos harga yang lebih murah,” terang Ichsan YL.

Selain Sengkang, lanjut Ichsan YL, daerah yang juga memiliki potensi strategis perekonomian di bidang kerajinan sutra yakni Kabupaten Soppeng.

Ini tentu sejalan dengan program IYL-Cakka, yakni pengembangan kawasan ekonomi strategis. “Ini bagus dikembangkan, karena sejalan dengan visi-misi kita pembangunan kawasan ekonomi strategis,” pungkasnya. (*)