Luwu Utara, Matasulsel – Hampir tak pernah terdengar ada gesekan antarumat beragama yang terjadi di Kabupaten Luwu Utara. Hal ini pula yang mendasari Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, memberikan apresiasi yang begitu besar kepada seluruh pihak, terkhusus kepada para penganut agama yang ada di Kabupaten Luwu Utara.

“Hampir tak pernah terdengar ada gesekan antarumat beragama. Ini berarti bahwa kita semua adalah umat yang toleran,” kata Indah saat melantik 50 Pengurus Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Daerah (LP3KD) Kabupaten Luwu Utara Periode 2019 – 2024 di Aula La Galigo Kantor Bupati, Jumat (30/8/2019).

Indah Putri Indriani memastikan bahwa seluruh masyarakat dapat beribadah dengan tenang, menyusul adanya program dari Pemerintah Daerah untuk memberikan legalitas terhadap semua rumah ibadah selama persyaratan terpenuhi. “Kami juga ingin rumah ibadah ini betul-betul fungsional, tidak digunakan untuk hal-hal lain,” katanya.

Sementara itu, Uskup Agung Keuskupan Makassar, John Liku Ada’, berharap agar umat khatolik di Kabupaten Luwu Utara menjadi salah satu ujung tombak dalam memajukan persatuan, baik internal umat, maupun dengan umat beragama lain, dan tentu saja mampu membangun sinergi dengan Pemda Luwu Utara.

“Harapan kami, lewat kebersamaan ini diharapkan semakin terwujud budaya bangsa, seperti perpaduan nyanyian rohani serta lagu dan musik lokal Indonesia. Dengan hadirnya Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani), akan semakin nyata dukungan kita terhadap seluruh program dari Pemerintah Daerah,” ucap Uskup Agung John Liku Ada’.

Pesparani yang saat ini diketuai oleh Paulus Palino menjadi yang kelima di Provinsi Sulsel. Sebelumnya sudah terbentuk di Makassar, Tana Toraja, Toraja Utara, dan Palopo. Usai pelantikan, Indah menandatangani prasasti peresmian secara simbolis Gereja Katolik St. Yosep Pekerja Sukaraya dan Gereja Katolik Stasi Santo Martinus Teteuri. (*)