Di Luwu Utara sendiri, Pemerintah Kabupaten secara khusus memberikan apresiasi untuk petani dengan penghargaan Adhikarya Pangan tepat pada Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) Tingkat Kabupaten. “Hal ini kita lakukan untuk membuat petani merasa bangga dengan profesinya dan tahu bahwa betapa mereka memberi arti dan tanpa mereka, yang lain bukan siapa-siapa. Di daerah kami hampir 80 persen petani ada juga PNS yang merangkap menjadi petani. Di mana- mana saya tidak malu menyampaikan bahwa saya jadi bupati karena kakao, karena orang tua saya petani kakao. Saya merasa, saya harus bangga terhadap apa yang saya miliki yang kemudian berdampak positif,” ungkap bupati kelahiran 1977 ini.

Selain memberikan penghargaan pada petani, beberapa program dan inovasi juga dilakukan Pemkab Luwu Utara seperti Perlindungan Varietas Lokal melalui sertifikasi 8 varietas padi lokal Luwu Utara, Fasilitasi program penangkaran benih, pelaksanaan HPS sekaligus pameran produk pangan lokal dan diskusi publik,, program pasar tani setiap pekan (Jumat) di Kompleks Kantor Dinas, inovasi produk pangan lokal, fasilitasi pemanfaatan pekarangan rumah, Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu (SPAT), dan Kampanye Konsumsi pangan Bergizi, Beragam, Seimbang, dan Aman (B2SA).