Makassar, Matasulsel – Buku puisi ‘Kota dengan Puisi Tak Bertuan’ menjadi topik pembicaraan puluhan pemuda di lantai 2 Cafetaria 99 Pasar Segar, Jalan Pengayoman Makassar. Senin, 16 April 2018.

Dalam kegiatan ini hadir dua penulis buku tersebut yang merupakan Dosen sekaligus sahabat sedari kuliah, Muhalim Dijes dan Wongso Adi S.

Buku puisi Puisi Tak Bertuan memiliki beberapa keunikan tersendiri salah satunya yakni setiap puisi tidak dicantumkan nama penulisnya, apakah Muhalim atau Wongso yang menulisnya.

“Tujuan utamanya untuk tidak mereferensikan. Begitu memiliki puisinya, seolah-olah pembaca yang menulis puisi,” ungkap Wongso.

Lanjut Wongso, nilai dari buku tersebut yang ingin ditawarkan untuk pembaca yakni mencoba memunculkan hal yang baru.

“Kami mencoba membuat puisi yang menyentuh tentang kehidupan kota. Tiap puisi tak berjudul, tak dituliskan siapa penulisnya,” jelas pria yang juga aktif di komunitas literasi, Pecandu Aksara ini.

Liyana Zahira sebagai moderator dalam kegiatan tersebut melemparkan pertanyaan bagi kedua penulis.