JAKARTA, MATASULSEL – Pembangunan Rumah Sakit Umum (RSU) Wisata, milik Yayasan Indonesia Timur (YIT), kembali dibahas, menyusul pertemuan H. Haruna, dengan mitra investor asal Iran, Mr. Profesor Mohammad Hossain Safakhah, di Jakarta pekan kemarin. “Bulukumba menjadi fokus kami, setelah evaluasi RSU Wisata di Kampus 5 UIT Makassar,” ujar H. Haruna.

Mitranya ini ungkap mantan anggota DPR-RI, juga akan membangun rumah sakit Singapore Indonesia Hospital (superblok), dengan kapasitas 4000 kamar. Seperti diketahui konsep superblok adalah pengembangan perkotaan yang mengintegrasikan berbagai fungsi dalam satu kawasan yang luas, seringkali disebut sebagai kota di dalam kota.

Kawasan ini dirancang untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan dengan menggabungkan berbagai fasilitas seperti hunian, perkantoran, pusat perbelanjaan, area rekreasi, dan lain-lain, seringkali dengan akses pejalan kaki yang terpisah dari lalu lintas kendaraan. “Hotel bintang 5, dengan 600 kamar,” lanjut H. Haruna.

Pada kawasan itu juga, akan dibangun ruangan belajar sebagai sarana kampus, sebanyak 600 kelas dan terletak di lantai 7. “Konsep integral itu juga akan dilengkapi pusat perbelanjaan (mall) dan terletak di lantai 1-2, tepat di bangian depan,” ujar salah seorang staf yang menyertai Profesor Hossain dan rombongan.

Pertemuan juga membicarakan pendekatan ekonomi kerakyatan, dengan penyediaan sarana usaha, bagi pelaku UKM yakni pada lantai 3 akan tersedia warteg, kantin, bahkan restaurant.

Lanjut H. Haruna, ruang pertemuan kapasitas 10-50 orang kurang lebih 500 ruang pertemuan karena luas mall 60×600 m. “Setelah lantai 4,5,6 dan 7 hotel. Ruang kelas dan ujung sebelah kanan terkoneksi dengan mall,” paparnya. Sembari menambahkan juga terhubung dengan masjid yang ditempatkan di lantai 7 juga.

Pada pertemuan itu juga dibahas agenda pembangunan dua tower, dengan kapasitas 1000 kamar, yakni apartemen berlantai 25 dan RS, dengan fasilitas presiden suite 500 kamar, paviliun 1000 kamar, VIP 1000 kamar, VIP2 750 kamar, VIP3 750 kamar, “Di belakang superblok akan di bangun pesantren geratis dan rumah tahfidz gratis. Dengan anggaran estimasi anggaran total Rp.7 triliun tersebut sudah ada uangnya di Indonesia dan sudah di cek investor tersebut. (Ical).