ISIS Otak Ledakan Bom Baghdad, Sudah Renggut 13 Nyawa
Baghdad, Matasulsel – Bom mobil yang meledak di luar sebuah toko es krim populer di Kota Baghdad, Irak, Senin malam, disebebkan kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).
Data terbaru itu dikeluarkan pihak rumah sakit dan otoritas terkait yang dikutip kantor berita Associated Press, Selasa (30/5/2017).
Pejabat Irak mengatakan bahwa bom tersebut meledak dengan pengendali jarak jauh.
Namun pejabat yang memberikan keterangan itu menolak identitasnya diungkap kepada publik, sesuai aturan yang berlaku.
Serangan mematikan ini terjadi di bulan suci Ramadan, saat umat Islam berpuasa.
Video yang diunggah ke media sosial menunjukkan kekacauan di jalanan di seputar lokasi ledakan tersebut.
Sejumlah korban luka terbaring di tanah, yang lain menyandarkan diri di bangku taman berwarna-warni di luar toko es krim.
Seperti diberitakan sebelumnya, serangan maut ini terjadi di Distrik Karrada. Awalnya diberitakan, ada delapan orang yang tewas, dan 30 lainnya terluka.
Kantor berita kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS), Amaq, mengabarkan, bom bunuh diri itu menargetkan sebuah perkumpulan umat Syiah.
Di masa Ramadan seperti sekarang, warga Irak biasa berada di luar rumah hingga larut malam, setelah melaksanakan buka puasa.
Serangkaian foto yang tersebar di dunia maya memperlihatkan dampak dari ledakan tersebut yang menghancurkan kawasan ramai di sekitar toko es krim Al-Faqma.
Salah satu foto memperlihatkan sebuah kerucut wadah es krim yang tergeletak di jalanan yang berlumuran darah.
Brett McGurk, utusan khusus AS untuk koalisi anti-ISIS, mengecam keras serangan itu dan menyampaikan solidaritasnya untuk warga Irak.
“Teroris ISIS malam ini menyasar anak-anak dan keluarga yang sedang menghabiskan waktu di gerai es krim,” kata McGurk lewat akun Twitter-nya.
“Kami berdiri bersama warga Irak untuk memerangi kejahatan ini,” sambung dia.
Teroris ISIS menguasai sebagian wilayah Irak pada 2014, tetapi tentara Irak yang dibantu serangan udara Amerika Serikat perlahan-lahan merebut kembali wilayah itu.
Kini, pasukan Irak sedang melakukan serangan akhir terhadap Mosul, kota kedua terbesar di negeri itu yang juga diklaim ISIS sebagai ibu kota kekalifahannya. (KS/*)