Makassar, Matasulsel – Kandidat lain boleh saja terus mengkapitalisasi unggul survei, meski lembaga yang menjagokannya, data-data risetnya kebanyakan meleset di pilkada.

Sangat berbeda dengan Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar yang selama 9 bulan terakhir justru terus diunggulkan oleh lembaga kredibel. Termasuk lembaga yang disebut-sebut bagian kandidat tertentu.

Sedikitnya ada 6 lembaga survei yang mengunggulkan IYL-Cakka selama 9 bulan terakhir. Masing-masing, LSI, JSI, Poltracking, ISS, SDI, Tiga Roda Konsultan.

Selain itu juga sempat beredar survei SMRC yang mengunggulkan IYL. Hanya saja, lembaga ini tidak mempublishnya secara resmi saat datanya menjadi konsumsi publik.

Jika memang data SMRC benar, maka tentu saja sudah ada 7 lembaga yang menempatkan Ichsan Yasin Limpo di posisi teratas.

Khusus hasil survei LSI dan JSI, salah satu temuan kenapa publik menginginkan IYL-Cakka, karena figur ini dianggap layak melanjutkan kepemimpinan Syahrul Yasin Limpo.

Sedangkan Nurdin Halid masih sulit dilupakan oleh publik mengenai kasus korupsi yang pernah mengantarkannya sebagai terpidana. “Mayoritas responden yang mengetahui Nurdin Halid pernah terpidana kasus korupsi, menyebut kalau itu benar dilakukan,” tandas Wakil Direktur Eksekutif JSI, Popon Lingga Geni.

Di survei Lingkaran Survei Indonesia, kebanyakan responden juga menganggap Nurdin Halid bersalah dalam kasus korupsi yang pernah dipenjara karena terbukti merugikan negara.

Bagaimana dengan Nurdin Abdullah, kebanyakan publik yang mengetahui sebagian janji-janji Bupati Bantaeng ini, tak mampu direalisasikan atau tidak konsisten antara perkataan dan perbuatan.

Sementara itu, alasan lain kenapa IYL-Cakka terus di Posisi teratas, juga tidak terlepas dari keinginan rakyat Sulsel yang tak mau dipimpin oleh ‘tukang koruptor’ dan yang piawai berbohong.