IYL: Pilgub Sulsel Bukan Pertarungan Partai Politik, Tapi Figur
Makassar, Matasulsel – Kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan adalah pertarungan figur. Bukan pertarungan partai partai politik seperti di pemilu legislatif.
Oleh karenanya, pasangan Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (IYL-Cakka) dinyatakan lolos sebagai pasangan calon melalui usungan koalisi rakyat.
Meski demikian, duet nomor urut 4 ini bukan berarti tanpa dukungan partai politik. Sejumlah partai politik tetap mendukung dan setia dibarisan IYL-Cakka untuk menjembatangi kepentingan rakyat, yakni Perindo, Partai Berkarya dan Partai Demokrat. Termasuk gerbong PPP dan politisi lintas parpol.
“Syukur alhamdulillah ternyata ada rakyat bersama Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar,” kata Ichsan YL pada kegiatan buka puasa Punggawa Ramdhan bersama warga Daerah Pimilihan (Dapil) II Makassar di Jalan Sunu, Kecamatan Bontoala, Makassar, Selasa (27/5/2018).
Dalam kegiatan itu, pasangan Andi Mudzakkar ini pun mengungkap keyakinannya, bahwa masyarakat Makassar akan memilih figur yang diusung oleh koalisi rakyat.
“Saya yakin, kita memilih figur yang bertanggung jawab untuk kehidupan dan kesejahteraan rakyat,” tegas eks Bupati Gowa dua periode ini.
Beberapa kali ditegaskan, figur yang bisa bertanggung jawab terhadap kemiskinan, pengangguran, stabilitas keamanan dan stabilitas ekonomi adalah figur yang diusung dan dibantu oleh koalisi rakyat. Olehnya, karena diusung oleh koalisi rakyat, maka duet nomor 4 ini berjanji akan bekerjakeras untuk rakyat, bukan kepada “cukong”.
“Maka yang bisa bertanggung jawab terhadap kemiskinan dan pengangguran adalah tanggung jawab dari Gubernur, termasuk stabilitas keamanan dan ekonomi. Sehingga masyarakat bisa aman dan bisa tentram.
Dan kami akan bekerja keras untuk itu,” tuturnya.
Lebih lanjut, IYL menjelaskan program unggulan yang dia canangkan, termasuk program Rumah Produktif dan pendidikan berkualitas tanpa pungutan tanpa dengan tambahan subsidi 1,5 Triliun per tahun.
Sebelum menejaskan program ini, dia menegaskan tidak biasa menjanjikan sesuatu yang tidak bisa dikerjakan. “Saya sampaikan kepada kita semua. Saya tidak terbiasa menjanji sesuatu yang tidak bisa saya kerjakan,” tandasnya.(*)