Jamaah Masjid Agung Jeneponto Terpukau Bacaan Simaan Hafalan Al Qur’an Hudzaifah
Laporan : Tim Jelajah Ramadhan Berkah (Tim JRB)
JENEPONTO – Program Simaan Hafalan Al-Qur’an yang berlangsung setiap ba’da subuh di Masjid Agung Jeneponto memasuki hari ke enam, Ahad, (17/3/2024).
Yang berbeda dari simaan hari sebelumnya adalah, khusus di hari Ahad ini simaan hafalan Al-Qur’an menyelesaikan dua Juz dengan menampilkan empat orang hafidz, Muh. Rafi (Pondok Nurul Iman),
Muh. Irsan (Pondok Raudhatul Huffaz),
Sirajuddin Pondok (Raudhatul Huffaz) dan penampil terakhir Hudzaifah (SDIT Al Mujahiddin Panciro).
Ada hal istimewa dari simaan hafalan Al-Qur’an kali ini, sekaligus menarik perhatian seluruh jamaah yang hadir di masjid Agung, yakni penampilan
Ananda Hudzaifah yang secara postur sangat berbeda dengan empat penampilan lainnya, kenapa tidak, saat ini Hudzaifah baru berusia 8 tahun, lahir bulan Oktober 2015, terlihat mungil dibandingkan penampil lainnya yang rata rata sudah tingkat SMA bahkan sebagian telah menyelesaikan di Sekolah Menengah Atas.
Berikut profil lengkap dan reportase khusus Tim Jelajah Ramadhan Berkah (Tim JRB) yang ikut menyaksikan Simaan Hafalan Al-Qur’an :
Nama lengkap : Hudzaifah Baharuddin, Tempat lahir : Jeneponto 24 oktober 2015, Sekolah : SDIT Al Muwahhidin Panciro Gowa (kelas 2), Ibu : Diana Riska, Bapak: Baharuddin, S.Pd, Tempat Tinggal : Kambang Kelurahan Bontoa, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, jumlah hafalan Al-Qur’an bacaan 8 Juz.
Berdasarkan pantauan Tim JRB, ananda Hudzaifah terlihat sangat tenang dengan tajwid yang sangat baik, bacaannya lancar nyaris tanpa kesalahan saat melantunkan hafalan Al-Qur’an Juz ke 7.
Puluhan jamaah yang hadir tampak menyimak sangat khusyuk dan sesekali terdengar decak kagum dengan menyebut asma Allah “Ya Allah, Masya Allah” tidak sekali dua kali terdengar seruan Itu dengan pelan.
Seusai Hudzaifah menyelesaikan hafalannya, tampak ketua yayasan Masjid Agung Jeneponto DR.dr. HM Syafruddin Nurdin bergegas mendekati Hudzaifah dan langsung menggendong ananda Hudzaifah, terkesan tak ingin di dahului jamaah yang lain yang juga ingin melakukan hal yang sama.
“Sungguh saya tak sanggup menahan keharusan, sesuatu yang saya impikan untuk anak anak Jeneponto, subuh ini hadir di Masjid Agung, seorang anak 8 tahun mampu menghafal Al-Qur’an dengan sangat baik,” ungkapnya dengan terdengar sedikit bergetar.
Lebih lanjut dr. Capa mengungkapkan, ini menginspirasi, tidak hanya buat anak anak kita yang ada diluar sana, tapi menjadi inspirasi bagaimana pembinaan yang kita lakukan oleh orang tua dan mungkin bagi pemerintah juga, sambungnya.
Tampak Kabag Kesra Kabupaten Jeneponto Abdul Rahmat dan ketua panitia amalia Ramadhan Kompol Muh. Adam menyaksikan simaan hafalan Al-Qur’an ananda Hudzaifah dan menyaksikan momen langkah Ketua Yayasan Masjid Agung Jeneponto dr. Capa menggendong Hudzaifah usia simaan.
Tim JRB juga menemui orang tua Hudzaifah yang tampak mendampingi ananda, “Selamat Pak, kami sangat terharu dan mengapresiasi kemampuan Ananda Hudzaifah,” ucap Tim JRB membuka percakapan.
Beberapa pertanyaan pun dilontarkan kepada ayahanda Hudzaifah, sejak kapan mulai menghafal, bagaimana keseharian ananda dirumah, bagaimana metode pembinaan ananda dalam menghafal Al-Qur’an.
“Terimakasih Pak,” sambut ayah Hudzaifah.
Dengan tenang Ayah Hudzaifah menjawab setiap pertanyaan Tim JRB.
Hudzaifah mulai menghafal Al-Qur’an sejak usia 4 tahun, dengan metode memperdengarkan bacaan Al Qur’an oleh kami berdua, maksudnya Ayah dan ibunya, Hudzaifah sambil bermain ataupun saat di gendong kami senantiasa memperdengarkan bacaan Al Quran, kenang ayah Hudzaifah,
Lebih lanjut ayah Hudzaifah menceritakan bahwa, Hudzaifah memang terlihat mudah mengingat bacaan Al Quran yang kami perdengarkan, untuk surah surah pendek, kami cukup mengulang tiga hingga lima kali biasanya Hudzaifah kecil sudah bisa menghafalnya, “Masya Allah,” sambut para jamaah.
Setelah usai Hudzaifah beranjak 6 hingga saat ini 8 tahun Hudzaifah sudah mampu membaca Al Qur’an secara Tartil dengan tajwid yang baik, dan kemampuan menghafal Al-Qur’an semakin ter asah, dengan mengulang tiga hingga lima kali membaca, Hudzaifah sudah dapat mengingat dan menghafal dengan baik, Alhamdulillah, ucap Abi, panggil untuk ayah Hudzaifah.
Di tempat yang sama ummi Hudzaifah juga menceritakan bagaimana Hudzaifah dalam keseharian di rumah,
“Kami memberikan kelonggaran pada putra kami tersebut, nyaris tak memaksakan Hudzaifah untuk hafalan Al-Qur’an,” ungkapnya.
Seperti halnya tatkala waktunya bermain, kami mempersilakan Hudzaifah itu untuk bermain. ”Tapi, karena lingkungannya di pondok, banyak teman-teman seusianya yang menghafalkan Alquran, jadi ya tetap kondusif untuk hafalan,” ungkap Ummi Hudzaifah.
Kami senantiasa mendoakan yang terbaik untuk Ananda Hudzaifah, karena kami yakin Insya Allah doa orang tua yang senantiasa mendambakan kebaikan untuk Ananda akan senantiasa didengar dan di ijabah Allah Azza wa wajalla, tutup ummi Hudzaifah,
Sesi penutup simaan, dilakukan foto bersama, walau tampak berebut untuk foto bersama Hudzaifah baik jamaah laki laki maupun jamaah perempuan.
Penulis Oji Pajeka/Tim JRB. (*)