Warga lain Komar meyakini perhitungan tarekatnya berdasarkan bulan Ramadhan saat turunnya Quran adalah benar.
Dalam Tarekatnya, katanya, Ramadhan dihitung malamnya sehingga bila diukur semenjak zaman Rasulullah lalu berulang ratusan tahun hingga sekarang, maka hari ini Ramadhan.

Meskipun demikian, dia tetap menghormati masyarakat yang belum melaksanakan puasa. “Keyakinan kita berbeda masing-masing, yang penting sama sama Islam,” ujarnya.

Pimpinan tarekat Naqsabandiyah yang juga ustadz di Musala Baitul Makmur Kecamatan Pauh Padang, Syafri Malin Mudo mengatakan, jamaahnya sebagian besar telah melaksanakan puasa hari ini. Meskipun demikian, masih ada yang belum berpuasa pihaknya tetap menghormati.

Kepala Kantor Kementerian Agama Wilayah Padang, Japeri mengatakan, terkait perbedaan jadwal puasa ini pihaknya telah berkoordinasi dengan tarekat terkait. Dia mengaku, selalu berdiskusi dengan berbagai organisasi Islam dan tarekat setiap penentuan awal Ramadhan. Hanya saja, tambahnya, harus dihormati setiap pilihan masyarakat selama tidak menyimpang dari ketentuan agama Islam.

Malam ini, Mereka akan kembali melaksanakan shalat tarwih berjamaah sebagaimana malam kedua bulan suci ramadhan.

Sumber: Antara