Jangan Kaget! Inilah Kesederhanaan Cakka Sejak Dulu
Luwu, Matasulsel – Sederhana dan apa adanya. Ini sudah telanjur melekat pada diri Bupati Luwu, Andi Mudzakkar. Jauh sebelum dan ketika menjabat bupati, berkali-kali media dan fotografer memberitakan dan mengabadikan sikap yang jarang melekat dari pejabat pada umumnya.
Kesederhanaan Cakka sapaan Mudzakkar ini, kembali “ditangkap” seorang tukang foto, Takdir To Marasa, saat berlangsung kegiatan panen padi di Desa Sampeang, Bajo Barat.
Foto itu memperlihatkan Cakka sedang makan dengan hanya memakai kursi sebagai pengganti meja. Cakka memilih berbaur dengan masyarakat Sampeang, meskipun pihak pemerintah desa menyiapkan ruang jamuan makan.
“Sudah begitu mi memang pak bupati. Bukan dibuat-buat tapi memang sudah menjadi karakter pribadinya. Kayaknya sudah bukan hal yang baru, kalau kita menyaksikan hal seperti itu,” kata Ismail, Kades Balubu, Bajo.
Di matanya, inilah kelebihan sekaligus anugerah Tuhan yang diberikan kepada Cakka. Sesuatu yang jarang dimiliki seorang pemimpin. Tak harus formalitas atau ingin dilayani.
Foto Cakka ini kemudian banyak disebarkan, baik di media sosial maupun whatshaap. Mereka menaruh hormat dan kesalutan terhadap kepribadian pasangan Ichsan Yasin Limpo di Pilgub Sulsel Juni 2018 mendatang.
Catatan penulis, baik sebelum maupun saat Cakka menjabat Bupati Luwu selama 10 tahun terakhir, kesederhanaannya seolah tak pernah luntur. Begitu pun kala berkomunikasi, ia tidak membeda-bedakan orang. Semua diperlakukan sama tanpa memandang strata.
Tak heran saat survei kuantitatif dan kualitatif yang dilakukan salah satu lembaga survei untuk mengukur sosok Cakka sebelum ditetapkan sebagai pendamping IYL, terpotret jika mantan Ketua DPD II Golkar Luwu ini, dipersepsikan oleh responden sebagai pemimpin yang benar-benar merakyat.
Di potret survei, Cakka bahkan di sebut seringkali masuk ke ruang dapur rumah warganya, baik menyapa penuh kehangatan, maupun meminta sendiri dibuatkan kopi, atau mencicipi makanan.
“Kita tidak kaget kalau Opu (Cakka) sering seperti itu. Karena memang begitu kebiasaannya. Benar-benar merakyat dan dekat dengan siapapun,” puji warga di Belopa, Andi Sumarlin. (*)