“Setelah sampai di Himeji Ekspres Makassar, saya melihat barang tidak di wraping, kemudian salah satu pengikat sudah tidak ada. Waktu itu saya tanya begini kondisi barang saya ya…kata petugas Himeji Express Makassar, iya pak kondisi begini, kata petugas itu,” ungkap Arifuddin.

Namun setelah sampai di Kantor BKKBN Jeneponto, kata Arifuddin, setelah di buka kardus di hadapan PPTK dan stafnya tersebut ternyata ada beberapa barang yang hilang, diantaranya barang elektronik seperti tablet dan laptop termasuk 1 set alat siap nikah, sebut Arifuddin.

Sementara itu, Budi Oetomo dari pihak perusahaan CV. Jayawangsa saat di konfirmasi mengatakan bahwa pihak ekspedisi Himeji Express telah lalai dalam mengirim barang alkes milik BKKBN Kabupaten Jeneponto.

Menurut Budi Oetomo bahwa pihaknya sudah mengirim barang dan sudah sesuai spesifikasi yang dipesan yaitu 1 Set BKB KIT Stunting dan 1 Set siap nikah.

Hanya saja, kata Budi Oetomo pihak ekspedisi Himeji Express tidak melakukan wraping atas barang yang akan di kirim ke Himeji Express Makassar.

“Kata sudah minta untuk di wraping barang tersebut, tapi pada kenyataannya tidak, padahal sudah dikasih biaya wraping. Ini kelalaian pihak ekspedisi hingga barang milik BKKBN Jeneponto hilang,” tegas Budi.

Di tempat terpisah, Yandi dari pihak ekspedisi Himeji Express pusat saat di konfirmasi, Kamis (25/11/2021) terkait barang hilang milik BKKBN Jeneponto yang dipesan oleh Arifuddin Lau, belum memberikan keterangan.

Ia sempat mengangkat ponselnya, namun Yandi menyatakan akan menelpon balik sesampai di kantor dengan alasan akan menempuh perjalanan dengan naik motor. Setelah dihubungi kembali satu jam kemudian, Yandi tidak lagi memberikan respon meskipun nomor ponselnya dalam keadaan aktif. (*)