Tebet, Matasulsel – Peringatan Hari Anti Korupsi dan Hari HAM Internasional tahun ini cukup meriah karena banyak lembaga pemerintah maupun non-pemerintah yang memperingatinya.

Bagai dua mata pisau, tindakan korupsi dan pelanggaran HAM selama puluhan tahun sama tajamnya menyayat kehidupan berbangsa dan bermasyarakat. Hal ini disampaikan oleh Koordinator Jaringan Milenial Anti-Intoleransi dan Anti-Korupsi (Jaring Milea), Alan Christian Singkali, di Tebet pada hari Selasa (11/12).

“Generasi muda tidak boleh lupa bahwa kejahatan korupsi masa lalu itu sama kejamnya dengan pelanggaran HAM berat yang dilakukan oleh rezim yang sama. Kita jangan terlena dengan propaganda yang antek-antek rezim tersebut lakukan di masa kini,” ujar Alan.

Alan menyampaikan bahwa generasi milenial perlu selalu diingatkan akan sejarah perjalanan bangsa, jangan sampai salah pilih dan salah langkah. Beberapa tahun lagi generasi milenial akan memegang kendali perekonomian dan produksi pada hampir semua lini. Oleh karena itu kehidupan masa depan harus merupakan kehidupan yang penuh harapan dan optimisme, bukan ketakutan.

“Pada Pemilu 2019, milenial harus diajak untuk memilih partai yang pro kebaikan, yakni yang menolak caleg koruptor dan pelanggar HAM. Pilihannya jelas, batasannya tidak kabur. Jangan memilih partai yang masih mengakomodir koruptor dan pelanggar HAM. Milenial tidak boleh menggadaikan masa depannya dengan kesalahan-kesalahan pilihan pada saat ini,” pungkasnya.

Sumber: Alan Christian Singkali
Koordinator Jaringan Milenial Anti-Intoleransi dan Anti-Korupsi (Jaring Milea)