Belopa, Matasulsel – Sembilan tahun sudah Bupati Andi Mudzakkar menakhodai Luwu. Mewakafkan dirinya bekerja demi kesejahteraan masyarakat.

Tentu saja apa yang dilakukan Mudzakkar kurun waktu itu menyimpan banyak kenangan. Dan kenangan itu hadir jelang masa cuti Mudzakkar 12 Februari 2018 mendatang.

Dalam silaturrahim di Karang-karangan, Kecamatan Bua, Selasa (30/1/2017) sore tadi, sejumlah kepala desa (kades) bersama Cakka, panggilan Andi Mudzakkar, para kades mengungkap sejumlah kenangan selama Cakka menjabat sebagai bupati.

Seperti yang diungkapkan Kepala Desa Balubu, Kecamatan Bajo, Ismail. Ismail secara tegas mengatakan Cakka berhasil membawa kemajuan besar bagi Kabupaten Luwu.

“Beliau memang lain cara kerjanya. Bukan saya membanding-bandingkan. Cakka itu selama menjabat, fokus pada kesejahteraan masyarakat. Sudah tidak bisa kita hitung berapa banyak bantuan masuk ke desa. Pertanian meningkat. Pendidikan berjalan baik. Dia bangun pondasi kehidupan masyarakat lebih dulu, ketimbang pembangunan gedung-gedung yang dampaknya tidak terlalu dirasakan masyarakat, ” tegas Ismail.

Lain lagi tanggapan Marten Garanta, Kades Salupao, Lamasi Timur. Menurut Marten, Andi Mudzakkar dalam membawa pemerintahan mampu menjaga kehidupan bertoleransi antar umat beragama.

“Itu yang saya lihat dari pak bupati. Semua pemeluk agama rukun damai. Tidak ada yang dibeda-bedakan, ” ujar Marten. Senada dikatakan Justam, Kades Lamasi Pantai.

Ia melihat pribadi Mudzakkar sebagai sosok yang benar-benar sederhana. Mampu membangun kerja sama, tanpa pernah memandang dirinya lebih tinggi dari bawahan.

“Biasa kalau saya menghadap ke beliau, kadang yang lebih banyak bicara adalah saya, karena beliau suka menanyakan yang beliau tidak ketahui. Kami juga tidak sungkan, seperti tidak ada jarak. Itu yang benar-benar saya ingat dari pribadi beliau, ” kata Justam.

Kades Pongko, Kecamatan Walenrang Utara, Samsir Dumang, juga mengaku punya kenangan tak terlupakan bersama Cakka. Saat itu kata dia, Cakka bersama rombongan menuju ke Rongkong, Luwu Utara.

Lantaran kondisi jalan yang rusak berat, mobil jeep yang ditumpangi Cakka mogok dalam perjalan. Semua rombongan berhenti dan menginap di tengah hutan.

” Beliau memilih tidur di rerumputan dengan alas kain. Padahal, ada utusan yang datang untuk membawa pak Bupati ke Rongkong. Tapi beliau tak mau dan ingin menginap di tengah hutan bersama rombongan,” ungkapnya. (****)